Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga masyarakat dan relawan Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) mendeklarasikan "Aksi Kebangsaan Lawan Hoaks Tolak Golput" saat hari bebas berkendaraan di Jalan Sudirman-Thamrin Jakarta pada Minggu.

Sebagian besar peserta merupakan pengunjung hari bebas berkendaraan atau (car free day/CFD) yang tengah menikmati olah raga pagi dan relawan berkumpul sejak pagi di area Bunderan Hotel Indonesia.

"FPMSI akan terus berkomitmen dan berjuang melawan hoax dengan konsisten melakukan literasi dalam berbagai bentuk kreatif yang melibatkan semua kalangan melalui gerakan posting pesan positif di berbagai lini Medsos dalam rangka mempromosikan keunggulan bangsa sebagai wujud mencintai bangsa ini dan aktif menjaga persatuan bangsa," ujar Ketua FPMSI, Hafyz Marshal.

Baca juga: Jokowi ajak masyarakat Banten lawan hoaks

Kegiatan ini merupakan inisiatif FPMSI untuk mengajak warganet melawan hoaks dan menolak golput demi persatuan bangsa. FPMSI menilai warganet saat ini cukup terusik atau terganggu dengan semakin banyaknya berita hoaks di media sosial.

"Kami siap membantu melawan hoaks dan mengedukasi bagaimana beradaptasi dan menggunakan teknologi komunikasi dengan bijak dan benar agar bisa bekerja sama dan bergotong royong membagi kebenaran guna meredam dan melawan hoaks yang marak di dunia maya," ujar Hafyz.

Baca juga: GP Ansor ajak perangi hoaks demi ciptakan pemilu sejuk

Pemerintah telah, mengimbau kepada masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Hal itu agar tidak ada lagi berita yang tidak benar atau hoaks yang diterima atau dibuat oleh warga masyarakat utamanya para warganet. Terlebih di saat ini yang akan menghadapi pesta demokrasi yakni Pilpres dan Pileg 2019 pada April 2019.

Deklarasi Aksi Kebangsaan Lawan Hoaks Tolak Golput di car free day (CFD) Sudirman-Thamrin pada Minggu pagi (24/3).(istimewa)

Pegiat media sosial Rusdil Fikri yang turut hadir dalam deklarasi tersebut mengatakan, kegiatan ini bisa dijadikan pelopor untuk bersama-sama menggelorakan semangat anti hoaks, agar kehidupan bermasyarakat dalam keadaan aman dan kondusif, terutama di puncak pesta demokrasi pada 17 April 2019.

"Ini artinya masyarakat sangat kritis menyikapi situasi dan kondisi yang ada dan sudah jenuh dengan berbagai hoaks dan ujaran kebencian. Masyarakat ingin proses pembangunan nasional dapat berjalan sukses melalui keberlanjutan kepemimpinan nasional yang mengedepankan rasa persatuan bangsa," Rusdil menjelaskan.
 

Deklarasi Aksi Kebangsaan Lawan Hoaks Tolak Golput di car free day (CFD) Sudirman-Thamrin pada Minggu pagi (24/3).(istimewa)

Harapannya dengan terselenggaranya aksi kebangsaan ini, masyarakat khususnya warganet dapat bersatu dan bersinergi ciptakan harmoni perdamaian di lingkungan masyarakat dan lingkungan dunia nyata dan dunia maya.

“Mari kita lawan hoaks dan tolak golput untuk kemenangan bangsa Indonesia, menjaga persatuan bangsa dan kebhinekaan kita demi NKRI yang kita cintai berdasar pada Pancasila dan UUD 1945. Maju terus kaum milenial demi Indonesia jaya," kata Hafyz.

Baca juga: PBNU setuju penerapan UU Terorisme untuk hoaks berdampak serius

Setelah deklarasi, seluruh peserta Aksi kebangsaan lawan hoax tolak golput juga membubuhkan tanda tangan di spanduk raksasa bersama ribuan warga masyarakat yang ada di CFD sebagai wujud dukungan melawan hoax dan tolak golput demi persatuan bangsa.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2019