Pontianak (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar menyatakan siap melakukan investigasi terkait terbakarnya sebuah kapal yang membawa BBM di Dermaga Pasar Baru, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.

"Apabila memang dibutuhkan kami siap menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait KM yang terbakar saat membawa BBM," kata Sales Eksekutif Retail VI, PT Pertamina Wilayah Kalbar, Benny Hutagaol di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, belum bisa disimpulkan adanya faktor kelalaian dalam peristiwa itu karena perlu dilakukan investigasi lebih lanjut.

"Memang risiko dalam memindahkan BBM cukup tinggi, apalagi suhu lingkungan dan kapasitas alat yang digunakan juga sangat berpengaruh," ujarnya.

Ia menambahkan, terkait penunjukkan sub penyalur BBM oleh pemda, maka sesuai aturan BPH Migas No. 6/2015 tentang Tentang Penyaluran Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Pada Daerah Yang Belum Terdapat Penyalur, sementara Pertamina hanya menunjuk SPBU dan menyiapkan alokasi BBM yang melayani sub penyalur tersebut.

"Jadi kewenangan di pemda terkait angkutan BBM yang menggunakan KM tersebut, lembaga penyalur Pertamina itu hanya SPBU, SPBN/SPDN, dan SPBU mini (APMS)," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Rasau Jaya, Iptu Aswin Mahawan menyatakan, sebuah KM untuk mengangkut BBM subsidi, terbakar saat proses pemindahan BBM bersubsidi jenis premium dan solar di Dermaga Pasar Baru, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Selasa dini hari pukul 01.30 WIB.

"Atas musibah tersebut, dua orang mengalami luka bakar, yakni Rudi (40) nakhoda KM, dan Arif (30) ABK yang keduanya adalah warga Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya," katanya.

Kronologis kejadian, sekitar pukul 01.30 WIB, kedua korban yang mengalami luka bakar tersebut, yakni nakhoda dan ABK sedang melakukan pemindahan BBM jenis solar dan premium dari truk pengangkut BBM subsidi milik CV Lima Saudara dengan menggunakan mesin pompa ke kapal motor air milik saudara Alraf.

"Saat sedang memindahkan BBM tersebut timbul percikan api sehingga menyebabkan terbakarnya KM  pengangkut BBM tersebut, dan menyebabkan nakhoda dan satu ABK mengalami luka bakar," ungkapnya.

Menurut dia, KM yang terbakar merupakan kapal yang biasa digunakan mengangkut BBM bersubsidi milik CV Lima Bersaudara dengan nama pemilik ibu Evi yang merupakan sub penyalur Pertamina. Saat kejadian kapal akan membawa 6.000 liter BBM yaitu premium sebanyak 4.500 liter, dan solar 1.500 liter,

"BBM bersubsidi tersebut rencana akan disalurkan untuk kebutuhan masyarakat di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya," katanya.

Kapolsek Rasau Jaya mengungkapkan, pihaknya sudah meminta keterangan dari dua orang saksi, yakni atas nama Suparyanto (53) sopir truk, dan Subiyanti (59) warga Batu Ampar.

Ia menambahkan, pihaknya sudah memasang garis polisi di lokasi kebakaran KM tersebut. "Kami imbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaannya dan meningkatkan keamanannya saat melakukan bongkar muat BBM yang merupakan barang mudah terbakar tersebut," katanya.

Baca juga: Kapal bermuatan BBM terbakar di Pelabuhan Sulaa
Baca juga: Kapal BBM meledak, empat awak terluka
Baca juga: Kebakaran kapal BBM dalam penyelidikan

 

Pewarta: Andilala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019