Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil atau Emil mencanangkan Gerakan 100 Embung Juara untuk menjamin ketersediaan air bersih di provinsi ini.

Gerakan ini meliputi normalisasi, peningkatan kapasitas, serta pengamanan mata air 100 situ yang ada di enam wilayah sungai Jabar.

"Kami mencanangkan mulai sekarang yang namanya air di Jabar sebisa mungkin multifungsi. Jadi air tidak hanya untuk fungsi dasar, tetapi ada fungsi lainnya sesuai kewajarannya," kata Gubernur Emil saat membuka puncak peringatan Hari Air Sedunia tingkat Jabar di waduk Darma, kabupaten Kuningan, Jumat.

Menurutnya, dengan 100 embung juara kebutuhan air di Jabar diupayakan bisa terpenuhi. Tidak saja bagi masyarakat untuk kepentingan mandi cuci kakus, tetapi juga kepentingan industri, pariwisata, perikanan, dan kebudayaan.

"Ada bidang air yang bisa jadi sumber ekonomi, kemudian mana bidang air yang bisa jadi sumber tempat terjadinya sebuah peristiwa kebudayaan," ujar Gubernur..

Dia juga mendorong pemerintah kota/kabupaten memaksimalkan fungsi waduk dan pantai yang sudah ada di daerah masing-masing, misalnya untuk olahraga air (water sport) dan gelar budaya.

"Kita juga sudah mencanangkan bahwa ekonomi Jabar yang paling luar biasa adalah pariwisata. Karena keindahannya, Jabar sangat mempunyai potensi menjadi provinsi pariwisata terbaik. Pada 2019 kami sedang menyiapkan revitalisasi, agar visi multifungsi tadi menjadi kenyataan," kata Gubernur..

Dia menyatakan, sejumlah bidang air yang akan tersentuh revitalisasi dan penataan oleh Pemprov Jabar di antaranya, waduk Darma di kabupaten Kuningan, Situ Ciburuy (kabupaten Bandung Barat), Situ Rawa Kalong (kota Depok), Kalimalang (kota Bekasi), dan Break Water di kabupaten Pangandaran.

Di sektor waduk, kata dia, Pemprov Jabar mendukung program strategis pemerintah pusat yang akan menghadirkan tujuh bendungan di Jabar. Setelah Bendungan Jatigede di kabupaten Sumedang selesai, menurut dia, pemerintah pusat merencanakan membangun Bendungan Ciawi di kabupaten Bogor, Bendungan Sukamahi (kabupaten Bogor), Bendungan Sadawarna (Subang dan Sumedang), Bendungan Kuningan (Kuningan), Bendungan Cipanas (Sumedang), Bendungan Leuwikeris (Ciamis dan Tasikmalaya), dan Bendungan Matenggeng di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Puncak peringatan ke-27 Hari Air Sedunia tingkat Jabar ini mengambil tema “Leaving No One Behind” yang dapat diartikan semua harus mendapatkan akses air bersih. Gubernur menyatakan komitmennya untuk berupaya menghadirkan jaminan air bersih sebagai hak setiap warga Jabar.

"Di acara puncak peringatan Hari Air Sedunia  2019, kami berkomitmen menjadikan air minum, air bersih, dan sanitasi sebagai hak dasar rakyat. Bahasa Inggrisnya 'Leaving No One Behind', jadi tidak boleh satu warga pun, baik di Kuningan dan di Jawa Barat tertinggal terhadap akses air," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jabar, Lina Amin mengingatkan air sebagai hak dasar tiap warga merupakan syarat mutlak pembangunan berkelanjutan.

Peringatan Hari Air Sedunia di Kabupaten Kuningan diharapkan dapat menjadi momentum meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah, dan swasta untuk peduli air sebagai penopang kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan.

Dalam rangka Hari Air Sedunia ini, Dinas SDA memiliki banyak program kerja yang sudah dilakukan, di antaranya Kampanye Peduli Air, Bersih Sungai dan Saluran Irigasi di seluruh UPTD.

Puncak peringatan Hari Air Sedunia di Kabupaten Kuningan ini, kata Lina, melibatkan banyak pihak mulai dari pemerintah baik pusat, provinsi, kabupaten, komunitas, swasta, dan media. "Kita perlu bersinergi dengan skema kolaborasi untuk memaksimalkan derajat multipihak dalam memberdayakan air," katanya.

Selaku tuan rumah, Bupati Kuningan Acep Purnama mengajak agar Hari Air Sedunia menjadi titik balik pelestarian alam dan lingkungan. Sebab menurutnya, air sangat berkaitan dengan kehidupan sehari- hari manusia. "Hampir semua aktivitas kita menggunakan air. Jadi kita wajib melestarikan air," tandasnya.

Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan berdasarkan Sidang Umum ke-47 PBB pada 22 Desember 1992 di Rio Janeiro, Brasil. Semua negara yang hadir sepakat 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019