Terutama melakukan "mainstreaming" program-program kependudukan dan keluarga berencana,
Ambon (ANTARA) - Generasi Berencana (Genre) diminta untuk mempertahankan budaya lokal "Kembali ke meja makan" yang merupakan tempat pemersatu, berkumpul dan berbagi suka duka bagi setiap anggota keluarga.

"Melihat kondisi aktual kota Ambon saat ini, genre diminta untuk tidak meninggalkan budaya lokal "kembali ke meja makan" karena distu ada 'tampa garam'," kata Asisten III kota Ambon, Romeo Soplanit dalam Rapat teknis program kependudukan dan keluarga berencana Ambon, Kamis.

Ia mengemukakan, genre secara tidak langsung akan berhadapan dengan situasi dunia kerja yang semakin pelik, seperti sengitnya kompetisi pasar kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Selain itu, menyempitnya lapangan pekerjaan kerena bonus demografi, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia, salah satunya untuk menciptakan kebijakan pembangunan sumber daya manusia yang kompatibel dengan industri 4.0 (four point zero).

"Terutama melakukan "mainstreaming" program-program kependudukan dan keluarga berencana," ujarnya.

Hal ini, tambahnya tidak berlebihan mengingat secara demografis generasi "Z" dan milenial, merupakan pemegang saham terbesar, dan akan menjadi kunci berhasil atau tidaknya industri 4.0 di Indonesia.

"Secanggih apapun teknologi yang ditawarkan industri 4.0 janganlah kita melupakan budaya orang tua kita yang tetap menginginkan agar keluarga tetap bersatu dan berkualitas menuju keluarga Indonesia yang sejahtera," katanya.

Ia mengakui, masalah kependudukan mempunya implikasi yang luas terhadap perubahan sosial secara nasional, disegala bidang diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, sandang, pangan serta keamanan.

"Jika tidak diatasi segera akan berpengaruh pada stabilitas nasional dan akan memberikan dampak luas terhadap pembangunan," lanjutnya.

Romeo menambahkan, program kependudukan dan keluarga berencana sangat erat kaitannya dengan pengendalian pertumbuhan penduduk, dimana sasaran akhir KB bukan hanya jumlah anak melainkan juga mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019