Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat tidak terjebak dalam perselisihan usai pelaksanaan Pemilu 17 April.

"Kami minta masyarakat kembali ke persatuan dan jangan terjebak dalam perselisihan karena itu akan membawa kepada kerusakan besar," ujar Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin, di Jakarta, Rabu.

Selain itu, dia juga meminta agar tidak ada kebohongan dan kecurangan dalam pemilu. Oleh karena itu dia meminta agar penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), aparat keamanan dan juga tim sukses maupun calon legislatif mengawasinya.

Din juga meminta KPU untuk menindaklanjuti laporan kecurangan yang banyak disampaikan masyarakat. "Kami minta untuk tidak bermain-main dengan kejujuran," tambah dia.

Din juga meminta pihak bertikai dan terpecah pada saat pemilu untuk kembali bersatu. Jika ada perselisihan dalam pemilu maka bisa diselesaikan melalui jalur konstitusi.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh keluarga besar bangsa untuk mengawal tahapan-tahapan lanjutan pemilu hingga penetapan oleh KPU Presiden dan Wakil Presiden terpilih secara definitif berdasarkan konstitusi dengan sikap taat berkonstitusi.*


Baca juga: Dewan Pertimbangan MUI minta semua pihak jujur dengan hasil pemilu

Baca juga: MUI: Evaluasi pemilu dengan penambahan jumlah KPPS


 

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019