Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut pasangan capres-cawapres 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menang telak di Provinsi Bali dan DI Yogyakarta, berdasarkan hasil penghitungan riil atau 'real count' (berdasarkan formulir c1) yang dilakukan TKN maupun KPU.

Direktur Konten TKN Jokowi-Ma'ruf, Fiki Satari, di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu, mengatakan, dari hasil penghitungan real count, di Provinsi Bali, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul sementara dengan perolehan suara 91,13 persen.

Sementara itu, pasangan capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, hanya meraih 8,87 persen suara.

"Persentase perolehan suara tersebut didasarkan penghitungan riil suara yang telah di-entri sebanyak 569.904 suara atau 18,57 persen," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Fiki juga membantah hasil penghitungan suara riil yang dipublikasi oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, yang menyebut Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebanyak 69,80 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 30,20 persen.

"Penghitungan suara ini tidak benar," katanya.

Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong, menambahkan, terasa janggal jika Jokowi-Ma'ruf kalah di Bali, karena daerah tersebut merupakan basis massa PDI Perjuangan yang merupakan pengusung utama Jokowi-Ma'ruf.

Usman menegaskan, dari hasil penghitungan riil sementara yang dilakukan KPU, hingga Rabu sore, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan suara 92,77 persen.

Menurut dia, penghitungan riil masih sementara, karena belum 100 persen data masuk. "Mari kita tunggu penghitungan riil KPU sampai 100 persen," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Usman juga mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu penghitungan resmi secara manual oleh KPU, yang akan diumumkan hasilnya pada 22 Mei mendatang.

Baca juga: TKN usul KPU buka data C1 di bawah pengawasan Bawaslu
Baca juga: TKN kenalkan "war room" pemantauan hasil penghitungan suara pemilu

 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019