Kami berikan dukungan psikologis kepada korban terdampak banjir karena nanti malam mereka melaksanakan shalat tarawih
Gresik (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyemangati korban banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik sekaligus menyantuni keluarga atau ahli waris korban yang meninggal dunia.

"Kami menyemangati korban yang terdampak banjir di Gresik, apalagi besok mereka yang Muslim sudah harus menjalankan ibadah puasa Ramadhan," ujarnya kepada wartawan di sela meninjau lokasi banjir di Gresik, Minggu.

Tercatat dua korban meninggal dunia akibat banjir setinggi lebih dari semeter yang sejak Selasa (30/4) itu, merendam ribuan rumah di lima kecamatan di kabupaten setempat.

Salah satu korban yang meninggal akibat terseret arus banjir adalah Bima Yuda Putra (15), warga Dusun Pulorejo, Desa Pucung, Kecamatan Balopanggang, Gresik.

Bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu, diinformasikan turut membagikan bantuan bahan makanan kepada korban terdampak banjir di desanya, sebelum kemudian terseret arus yang merenggut nyawanya, pada Selasa (2/5).

Korban tewas lainnya akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik adalah Saiful Fajar, warga Dusun Kedung Rukun, Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang.

Remaja berusia 25 tahun itu diinformasikan sedang memancing pada Kamis (2/5) malam, sebelum kemudian Kali Lamong tiba-tiba meluap setinggi 1,7 meter akibat salah satu tanggul jebol dan menenggelamkannya.

Jasadnya ditemukan tak jauh dari lokasi korban saat memancing di Desa Kedungpring pada keesokan harinya, Jumat (3/5).

Kepada keluarga atau ahli waris dari kedua korban yang meninggal, Gubernur Khofifah memberi santunan masing-masing Rp10 juta.

Mantan Menteri Sosial itu, juga menyempatkan meninjau dapur umum di Dusun Iker-iker, Desa Iker-iker Geger, Kecamatan Cerme, Gresik, untuk memastikan korban terdampak banjir nanti malam bisa melaksanakan makan sahur dan dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan pada keesokan harinya.

"Kami berikan dukungan psikologis kepada korban terdampak banjir karena nanti malam mereka melaksanakan shalat tarawih. Listrik siang ini sudah nyala sehingga nanti malam bisa tadarus. Kalau akses ke masjid masih belum memungkinkan akibat banjir yang belum surut, saya imbau agar mereka tetap melaksanakan shalat tarawih di rumah masing-masing," katanya.
 

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nahsrullah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019