Tangerang (ANTARA) - Kakor Binmas Baharkam Polri, Irjen Pol Herry Wibowo memberikan bantuan kepada keluarga Sukrani, anggota Kelompok Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal saat pengamanan Pemilu 2019.

"Bentuk kepedulian sosial dalam bulan Ramadhan," kata Irjen Harry Wibowo dalam rangkaian bakti sosial Polri di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat.

Herry dan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif serta rombongan mendatangi rumah korban di Desa Legok Sukamaju, Kecamatan Kemiri.

Namun aparat kepolisian itu disambut oleh istri korban Suadah (56) dan anaknya Siti Mamas (19) serta keluarga lainnya.

Dalam penuturan Suadah kepada Irjen Harry bahwa sebelum menjadi anggota KPPS, suaminya memang sudah mengidap demam dan sakit pada bagian perut.

Bahkan korban telah beberapa kali berobat ke Puskesmas terdekat akibat sakit yang dideritanya.

Namun tiba-tiba, anak korban, Siti Mamas juga ikut berbincang dengan Harry bahwa ijazah SMA yang dimiliki belum ditebus di sekolah karena ketiadaan biaya.

Menurut Siti, ayahnya berjanji setelah pemilu 2019 untuk melunasi biaya penebusan ijazah yang sudah satu tahun tertahan di sekolah.

"Belum sempat memenuhi janji, bapak telah meninggal dan saya tidak dapat melamar pekerjaan untuk membantu ibu," katanya berurai air mata.

Harry juga memberikan bantuan dana kepada Siti Mamas untuk menebus ijazah itu dan menawarkan untuk menjadi anggota Polwan.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Ali Zainal Abidin mengatakan petugas KKPS yang meninggal lima orang dan yang sakit tujuh orang.

Petugas yang meninggal adalah Sukrani, anggota KPPS TPS 10, Desa Legok Sukamaju, Kecamatan Kemiri, Anis Gunawan, Linmas TPS 04, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga.

Demikian pula petugas KPPS meninggal lainnya yakni Subur anggota KPPS TPS 27, Kecamatan Cisauk dan Sarmin, Linmas TPS 17 Kecamatan Legok.

Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019