Lebak (ANTARA) - Kerugian material bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena infrastuktur jembatan, jalan hingga rumah warga rusak berat.

"Tim sedang menghitung kerugian akibat banjir bandang itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Selasa.

Pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan bencana banjir bandang yang tersebar di empat kecamatan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Kerugian material itu membutuhkan anggaran besar agar kehidupan masyarakat kembali normal.

Akibat banjir bandang dari luapan Sungai Cibeurih, Ciminyak dan Cilaki memprokporandakan dua jembatan hingga putus, 56 rumah mengalami kerusakan berat hingga ringan.

Selain itu juga tiga bangunan pondok pesantren dan dua sarana majelis taklim.
"Kami memperkirakan kerugian material akibat banjir bandang mencapai miliaran rupiah," katanya.

Menurut dia, saat ini, masyarakat yang terdampak bencana banjir masih tinggal di pengungsian karena mereka belum mampu membangun rumah. Disamping itu juga pemerintah daerah belum mencairkan dana tanggap darurat.

Karena itu, BPBD kini mempokuskan penanganan pascabencana agar tidak mengalami kerawanan pangan.
"Kami menjamin selama 14 hari ke depan untuk memenuhi kebutuhan logistik warga yang terkena musibah bencana alam," katanya.

Sementara itu, Sudirman, seorang warga korban bencana banjir warga Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya bersama keluarga tinggal bersama kerabat yang selamat dari ancaman bencana alam.

"Kami tidak terbayang jika tidak lari mungkin jiwa melayang karena arus air sungai cukup kuat saat kejadian pada pukul 20.30 WIB itu," kata Sudirman yang rumahnya rusak berat.*


Baca juga: Bantuan korban banjir bandang di Lebak terus mengalir

Baca juga: BPBD Lebak harap warga waspadai banjir bandang dan longsor

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019