Kalangan pengrajin batik di Kabupaten Aceh Besar memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk-produk mereka kepada masyarakat maupun pelanggan.

"Kalau untuk menjual di pasar, belum. Kami lebih cenderung menjual dan mempromosikan melalui media sosial. Banyak juga pesanan dari media sosial tersebut," kata Siti Rakabah, pengrajin batik di Gampong Miruek Taman, Aceh Besar, di Aceh Besar, Jumat.

Siti Rakabah, lulusan SMK Masjid Raya, Aceh Besar, mengaku baru beberapa bulan bergabung dengan usaha batik motif Aceh dengan merek dagang Bunda Pelangi.

Menurut Siti, permintaan batik khas Aceh lumayan banyak. Permintaan ada dari ibu-ibu PKK, kalangan perbankan, serta individu. Batik yang banyak dipesan bermotif Aceh seperti pinto Aceh dan lainnya.

"Saat ini, kami masih membuat batik cap, belum batik tangan. Di sini ada tiga pekerja, dalam setiap bakal kain membutuhkan tiga hari jadi batik," kata Siti Rakabah.

Uliyani, pemilik usaha batik Bunga Pelangi, mengatakan usaha tersebut sudah berlangsung sejak setahun terakhir. Usaha batik tersebut dibuka untuk membuka lapangan kerja bagi anak-anak muda.

"Usaha batik yang kami rintis ini masih baru dan modal pun masih sedikit. Kami terus berupaya mengembangkan usaha ini hingga menjadikan tempat ini sebagai sentra baik di Aceh Besar," kata Uliyani.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019