Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa Provinsi Aceh yang dikenal sebagai daerah "Serambi Mekkah" tersebut merupakan benteng terakhir Islam di nusantara.

"Saya meyakini bahwa Aceh adalah benteng terakhir umat Islam di nusantara, Insyaallah," katanya di sela-sela acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat malam.

Menurut dia umat Islam di seluruh dunia sangat bergembira dan bersuka cita dengan datangnya bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kata dia, masing-masing daerah di Indonesia memiliki beragam tradisi dalam menyambut maulid Nabi tersebut.

Kata dia, masyarakat Aceh biasanya peringatan maulid diselenggarakan selama tiga bulan terturut-turut, mulai dari Rabiul Awwal hingga akhir Jumadil Awal.

"Selama itu pula masyarakat Aceh melakukan berbagai kegiatan dari kenduri sebagai tanda syukur, zikir, doa, pembacaan barzanji sampai dengan acara ceramah agama," katanya.

Nova berharap peringatan maulid yang saban tahun dilaksanakan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial saja, atau sekedar mempertahankan tradisi, menghidupkan budaya, yang tanpa nilai dan makna. 

"Tapi peringatan ini harus berdampak positif bagi pola pikir dan perilaku keseharian umat Islam. Ini akan terwujud tentu dengan meneladani spirit perjuangan dan karakter Nabi Muhammad SAW," katanya.

Menurut dia ada empat sifat dan karakter nabi akhir zaman itu yang wajib diteladani yakni Siddig yang sifat benar, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kemudian Amanah berarti terpercaya dalam menjalankan urusan dan kewajiban yang diembankan. 

"Kemudian Tabligh yaitu teguh dalam menyampaikan kebenaran, dan Fathanah yakni cerdas dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi di kalangan umat," kata dia.

Sementara Ustadz Samsul Arifin Nababan sebagai penceramah dalam peringatan maulid tersebut mengisahkan tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam di Arab Saudi. 

"Banyak orang Arab yang memeluk agama Islam pada zaman itu bukan karena konsep yang ditawarkan Nabi (Muhammad SAW) tetapi karena akhlak kelemah-lembutan Nabi sehingga mudah diterima oleh orang Arab," kata dia.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019