Harga berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik moderat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut karena Indeks Dow Jones Industrial Average menurun.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 2,40 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.474,30 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones turun 94,80 poin atau 0,34 persen, menjadi 27.941,42 tak lama sebelum penyelesaian emas. Ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe haven seperti emas.
Namun dolar AS yang kuat menahan kenaikan harga logam lebih lanjut. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,02 persen menjadi 97,82.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 11,8 sen atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 17,118 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melonjak 17,30 dolar AS atau 1,93 persen, menjadi 912,30 dolar per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 2,40 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.474,30 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones turun 94,80 poin atau 0,34 persen, menjadi 27.941,42 tak lama sebelum penyelesaian emas. Ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe haven seperti emas.
Namun dolar AS yang kuat menahan kenaikan harga logam lebih lanjut. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,02 persen menjadi 97,82.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 11,8 sen atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 17,118 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melonjak 17,30 dolar AS atau 1,93 persen, menjadi 912,30 dolar per ounce.
Emas berjangka juga naik 3,40 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.471,90 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan Senin (18/11/2019), dipicu oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019