Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Tamiang mengadakan pelatihan tenun kain songket tradisional khas Melayu yang menampilkan motif dan corak tertentu dan merupakan ciri khas wilayah setempat di Kampung Pekan Seruway, Kecamatan Seruway, Senin (9/12).

"Sebagai suatu kekayaan lokal, kerajinan tenun songket mesti terus kita lestarikan dan dikembangkan. Salah satu di antaranya melalui peningkatan kemampuan penenun songket," ucap Ketua Dekranasda Aceh Tamiang, Rita Syntia Mursil.

Hal tersebut diungkapkan Rita ketika membuka pelatihan tenun songket diikuti oleh 10 peserta, dan berlangsung selama empat hari mulai tanggal 9 hingga 13 Desember 2019.

Ia mengatakan, pihaknya bakal menghadirkan pelatih tenun dari Kabupaten Lima Puluh Kota di Provinsi Sumatera Barat ke daerah berjuluk "Bumi Sedia Muda".

Tujuan diadakan pelatihan ini, lanjutnya, salah satu di antaranya mengharapkan pengrajin lokal mampu memperpendek masa atau waktu bagi penenunan songket. 

"Asumsinya masa tenun yang lebih singkat, maka pengrajin menjadi lebih produktif dalam menghasilkan produk kain songket," terang dia.

"Saya meminta bagi semua peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk menyerap ilmu dan pengalaman sedalam-dalamnya dengan sebaik mungkin," ujar Rita yang turut didampingi Wakil Ketua II Dekranasda Aceh Tamiang, Arnis.

Tampak hadir mengikuti pembukaan tersebut para perwakilan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten, perwakilan kecamatan, datok penghulu, dan perangkat kampung setempat.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019