Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla mengharapkan masyarakat Provinsi Aceh untuk terus bekerja dengan baik, termasuk dalam mengelola sistem pemerintahan.
Mantan Wapres yang akrab disapa JK itu menyampaikan harapan tersebut dalam momentum peringatan 15 tahun tsunami Aceh, serta 14 tahun umur perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan RI.
"Masyarakat Aceh ke depan agar bekerja dengan baik, agar semua diatur, pemerintahan diatur dengan baik, sehingga semua program pemerintah itu jalan dengan baik," katanya di Banda Aceh, Minggu.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini merupakan sosok yang sangat dekat dengan Aceh. Ia selaku Wapres pada masa tsunami Aceh 2004, yang langsung memimpin operasi tanggap darurat sekaligus rehabilitas pasca tsunami.
Selain itu, wakil presiden dua periode pada masa pemerintahan SBY dan Joko Widodo ini juga ikut terlibat sebagai mediator pada masa perundingan antara GAM dan RI.
"Hampir semuanya jalan," kata JK saat ditanya bagaimana dirinya melihat realisasi butir-butir MoU antara GAM dan RI di Helsinki tersebut.
JK bersama istrinya Mufidah Jusuf Kalla tiba di Aceh sekitar pukul 10.30 WIB melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.
Selanjutnya dari bandara, JK langsung menuju ke komplek Stadion Lhoong Raya untuk memenuhi undangan pesta pernikahan putri mantan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Kemudian, selama beberapa jam di Aceh tersebur JK juga menunaikan shalat dzuhur di Masjid Raya Baiturrahman dan menyempatkan ke situs tsunami Aceh Kapal PLTD Apung.
Bahkan JK juga menyempatkan diri untuk menyeruput kopi di Warung Kopi Solong Ulee Kareng, sebelum bertolak kembali ke Jakarta pada pukul 16.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019