Anggota Komisi V DPR-RI Ruslan M Daud mendengar keluhan tentang persoalan konflik gajah liar yang terus berlarut di Kabupaten Bener Meriah saat kunjungan kerja ke daerah tersebut, Jumat.

Persoalan konflik gajah liar ini langsung disampaikan oleh Sekda Bener Meriah Haili Yoga kepada Ruslan menyambung keluhan masyarakat di daerah itu yang selama ini terus bergejolak dengan kawanan satwa dilindungi itu.

Baca juga: Lagi, gajah liar rusak dua rumah di Bener Meriah

"Konflik gajah liar dengan masyarakat khususnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo sampai sekarang semakin meresahkan warga di sana," kata Haili Yoga menyampaikan dampak dari konflik gajah yang terjadi kepada Ruslan M Daud saat pertemuan di Setdakab setempat, Jumat.

Rumah banyak yang hancur, ratusan lahan perkebunan dan pertanian rusak, bahkan ratusan kepala keluarga sudah mengungsi ke luar Aceh. Secara keseluruhan masyarakat di Kecamatan Pintu Rime Gayo sangat trauma dengan konflik yang terjadi, katanya.

Baca juga: Seorang warga pingsan ditabrak gajah liar di Bener Meriah

Haili Yoga menuturkan bahwa hingga saat ini proses penghaluan kawanan gajah liar agar tidak mendekati perkampungan penduduk masih terus dilakukan seadanya dengan cara membunyikan petasan.

Baca juga: Pengungsi gajah liar di Bener Meriah kembali ke rumah

Pemerintah setempat kata Haili Yoga juga telah berusaha membangun parit-parit pembatas (barrier) guna membatasi pergerakan kawanan hewan bertubuh besar itu untuk tidak lagi leluasa mendekati wilayah perkampungan.

"Kita sudah mengerahkan beberapa alat berat untuk membuat parit, tapi ini belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Kami dari Pemerintah Kabupaten Bener Meriah berharap kepada Bapak Ruslan M Daud agar bisa menjembatani dengan Komisi lain yang bersangkutan dengan masalah ini," ucap Haili Yoga.

Menanggapi hal ini Ruslan M Daud mengaku siap membantu dan menjembatani Pemkab Bener Meriah dengan pihak-pihak terkait di Jakarta.

Ruslan menyampaikan bahwa ia di Komisi V DPR-RI memang tidak memiliki tupoksi terkait persoalan tersebut. Namun menurutnya sebagai perwakilan dari Dapil Aceh II ia masih memiliki kewajiban untuk mengawal aspirasi masyarakatnya.

"Saya berjanji Insya Allah akan mendorong mitra-mitra terkait yang lain, apalagi di Fraksi PKB ada 58 orang yang tersebar di 11 komisi, tentunya ada yang membidangi masalah ini," kata Ruslan M Daud.

Walau begitu Ruslan juga mengaku siap membantu apapun yang terkait dengan tupoksinya di Komisi V yang mungkin bisa ikut mengatasi persoalan yang ada.

"Apa yang bisa kita bantu kita bantu sesuai dengan tupoksinya kita masing-masing. Intinya kita siap untuk membantu, mendorong teman-teman di pusat terkait masalah konflik gajah dengan masyarakat di Bener Meriah. Pokoknya saya siap menjadi jembatan tentang masalah ini," ucap Ruslan M Daud.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020