Sunda Empire Aceh atau Earth Empire Wilayah Nusantara Area I dibawah pimpinan Ismail warga Kabupaten Bener Meriah resmi dibubarkan. Ismail sendiri menyatakan mengundurkan diri dari semua kepengurusan Sunda Empire.
"Dan sekaligus pembubaran secara resmi Development Committee (DEC)," tulis Ismail dalam surat pernyataan pengunduran dirinya tertanggal 2 Februari 2020.
Dalam surat tersebut Ismail juga menyebutkan sejumlah alasan mengapa ia akhirnya memutuskan mengundurkan diri dan membubarkan kepengurusan Sunda Empire Aceh di bawah kepemimpinannya.
Baca juga: Polisi sebut Sunda Empire di Aceh dulunya bernama DEC
Salah satunya adalah karena alasan merasa sudah tidak lagi nyaman di tengah masyarakat setelah video kegiatan Sunda Empire Aceh viral di media sosial dan diberitakan oleh media-media di tanah air.
"Dengan viralnya video tersebut sehingga membuat kami menjadi tidak nyaman dan membuat keluarga kami syok karena mendapat hukuman sosial dari masyarakat seperti hinaan, cacian, cemoohan, bahkan bulian," sebut Ismail di poin kelima dalam suratnya tersebut.
Selain itu, Ismail juga menyatakan bahwa selama kepengurusan Earth Empire Wilayah Nusantara Area I atau dulunya kepengurusan Development Committee (DEC) tidak pernah melakukan kegiatan di luar perintah pimpinan Sunda Empire di Bandung.
"Dan kegiatan yang kami lakukan tidak pernah melanggar hukum negara dan agama, hanya kegiatan sederhana seperti silaturrahmi anggota, sosialisasi program kemanusiaan kepada anggota, dan selalu koordinasi dengan pihak aparat keamanan dan pihak terkait lainnya," sebut Ismail.
Pada poin terakhir dalam surat tersebut Ismail juga menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan menyesali perbuatannya.
"Kami selaku Koordinator Sunda Empire-Earth Empire Wilayah Nusantara Area I memohon maaf sebesar-besarnya dan dan sangat menyesali semua perbuatan kami kepada semua pihak yang merasa tidak nyaman," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Dan sekaligus pembubaran secara resmi Development Committee (DEC)," tulis Ismail dalam surat pernyataan pengunduran dirinya tertanggal 2 Februari 2020.
Dalam surat tersebut Ismail juga menyebutkan sejumlah alasan mengapa ia akhirnya memutuskan mengundurkan diri dan membubarkan kepengurusan Sunda Empire Aceh di bawah kepemimpinannya.
Baca juga: Polisi sebut Sunda Empire di Aceh dulunya bernama DEC
Salah satunya adalah karena alasan merasa sudah tidak lagi nyaman di tengah masyarakat setelah video kegiatan Sunda Empire Aceh viral di media sosial dan diberitakan oleh media-media di tanah air.
"Dengan viralnya video tersebut sehingga membuat kami menjadi tidak nyaman dan membuat keluarga kami syok karena mendapat hukuman sosial dari masyarakat seperti hinaan, cacian, cemoohan, bahkan bulian," sebut Ismail di poin kelima dalam suratnya tersebut.
Selain itu, Ismail juga menyatakan bahwa selama kepengurusan Earth Empire Wilayah Nusantara Area I atau dulunya kepengurusan Development Committee (DEC) tidak pernah melakukan kegiatan di luar perintah pimpinan Sunda Empire di Bandung.
"Dan kegiatan yang kami lakukan tidak pernah melanggar hukum negara dan agama, hanya kegiatan sederhana seperti silaturrahmi anggota, sosialisasi program kemanusiaan kepada anggota, dan selalu koordinasi dengan pihak aparat keamanan dan pihak terkait lainnya," sebut Ismail.
Pada poin terakhir dalam surat tersebut Ismail juga menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan menyesali perbuatannya.
"Kami selaku Koordinator Sunda Empire-Earth Empire Wilayah Nusantara Area I memohon maaf sebesar-besarnya dan dan sangat menyesali semua perbuatan kami kepada semua pihak yang merasa tidak nyaman," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020