Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh mengembangkan mitigasi bencana berbasis spiritual, sehingga masyarakat di Ibu Kota Provinsi Aceh tersebut semakin tangguh terhadap bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh Fadhil di Banda Aceh, Senin mengatakan Ibu Kota Provinsi Aceh daerah rawan bencana. Karena itu segala bentuk mitigasi bencana harus dibangun, termasuk mitigasi bencana berbasis spiritual.

"Mitigasi bencana berbasis spiritual ini bagaimana upaya pengurangan risiko bencana menggunakan pendekatan keagamaan. Dan ini sudah dibuktikan masyarakat Banda Aceh ketika bencana tsunami, 26 Desember 2004," kata Fadhil.

Dalam mengembangkan mitigasi bencana berbasis spiritual, kata Fadhil, pihaknya menggandeng kalangan ulama. Ulama akan menyosialisasikan bahwa bencana bukan hanya faktor alam, tetapi ujian dari Allah SWT.

"Untuk menghindari musibah, maka kita semua harus mengingat Allah SWT dengan melaksanakan perintah serta meninggalkan larangan-Nya," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh tersebut.

Dengan demikian, kata dial, akan terbangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Kesiapsiagaan tersebut tidak hanya terbangun secara ilmiah, tetapi juga spiritual atau keagamaan.

Menurut Fadhil, pengembangan mitigasi bencana berbasis spiritual sejalan dengan visi misi pemerintah kota mewujudkan Banda Aceh menjadi kota gemilang dalam bingkai syariah.

"Kami juga sudah bertemu dengan Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU dan mereka sangat merespons dan siap mendukung pengembangan mitigasi bencana berbasis spiritual," kata Fadhil.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020