Mahasiswa Aceh Barat Daya (Abdya) yang menempati gedung asrama putra Abdya di Lam Gapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar meminta pemerintah daerah asalnya untuk memperhatikan kondisi mahasiswa di tengah mewabahnya COVID-19.

Ketua Himpunan Mahasiswa Asrama Abdya (HIMASDA) Muhammad Kanafi, Senin, mengatakan di Indonesia tren kasus positif pandemi COVID-19 terus bertambah. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus dari Wuhan, China tersebut.

Dalam kondisi seperti itu, kata dia, mahasiswa tidak disarankan untuk pulang kampung, guna memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19. Karena itu kini banyak mahasiswa Abdya di Banda Aceh dan Aceh Besar memilih tidak mudik demi keselamatan bersama.

"Saya berharap ada perhatian pemerintah terhadap kami, walau hanya sekedar menanyakan kabar, mengingat masih banyak mahasiswa yang berada di asrama sampai saat ini. Setidaknya sebagai anak Abdya kami perlu diperhatikan oleh orang tuanya," katanya di Banda Aceh.

Ia menjelaskan mayoritas mahasiswa Abdya yang menempati asrama putra tersebut berasal dari kalangan keluarga ekonomi menegah ke bawah. Sehingga, tidak mudah untuk berdiam diri di rumah dalam kondisi ekonomi yang terbatas. 

Menurutnya, pemerintah telah meringankan beban masyarakat dengan berbagai bantuan sosial, begitu juga seharusnya untuk mahasiswa Abdya yang masih berada di luar daerah.

"Berharap kiriman dari kampung (orang tua) sudah tidak mungkin, karena orang tua juga hanya pencari upah harian," ujarnya.

Tambah dia, mewabah COVID-19 juga sangat berdampak terhadap kehidupan sehari-hari mahasiswa yang selama ini bekerja paruh waktu sembari kuliah, seiring dengan kebijakan pemerintah menyerukan perbanyak berdiam diri di rumah dalam upaya preventif.

"Mahasiswa yang sehari-harinya berharap dari upah paruh waktu itu tidak ada lagi yang mereka bisa lakukan. Maka tidak heran kami juga membutuhkan perhatian dari kepala pemerintah dan DPRK Abdya, mengingat kondisi kini di Banda Aceh tidak memungkinkan untuk bertahan tanpa asupan apapun, karena banyak aktivitas pedagang dan kegiatan lainnya disini yang terpaksa dihentikan," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020