Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyoroti pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh yang dikelola PDAM Tirta Daroy menyusul banyak keluhan masyarakat.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Taqwaddin Husin di Banda Aceh, Selasa, mengatakan selama ini masyarakat terutama pelanggan PDAM Tirta Daroy mengeluhkan suplai air bersih yang belum maksimal.
"Keluhan masyarakat ini sering kami dapatkan dari pemberitaan media. Kendati banyak keluhan, namun hingga kini kami belum menerima secara resmi pengaduan masyarakat terkait pelayanan air bersih," kata Taqwaddin Husin.
Taqwaddin menyebutkan Ombudsman RI Perwakilan Aceh sudah mengajak PDAM Tirta Daroy berdiskusi secara virtual dengan masyarakat menyoal permasalahan pelayanan air bersih tersebut.
Dari diskusi tersebut terungkap bahwa manajemen PDAM Tirta Daroy mengakui masih banyak kekurangan pelayanan selama ini. Kondisi diperparah dengan instalasi yang sebagian besar dibangun tahun 70-an.
Direktur PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub menyebutkan 70 persen pipa distribusi air dibangun pada 1975. Pipanya berukuran kecil, sehingga proses aliran air menjadi lambat.
Selain itu, pipa juga mengalami kebocoran serta pelanggan menggunakan pompa hisap, sehingga terjadi rebutan air yang menyebabkan distribusi air di wilayah yang jauh menjadi berkurang.
"Pelayanan kami juga tergantung listrik PLN. Jika listrik mati, maka proses distribusi air bersih terhenti. Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh," kata T Novizal Aiyub.
Sementara itu, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengapresiasi kinerja manajemen PDAM yang sudah bekerja keras membenahi persoalan air bersih di ibu kota Provinsi Aceh tersebut
"PDAM Tirta Daroy saat ini sudah memiliki 1.500 kilomi jaringan pipa dengan 63 ribu pelanggan. Kami berharap PDAM Tirta Daroy mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Banda Aceh," kata Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Taqwaddin Husin di Banda Aceh, Selasa, mengatakan selama ini masyarakat terutama pelanggan PDAM Tirta Daroy mengeluhkan suplai air bersih yang belum maksimal.
"Keluhan masyarakat ini sering kami dapatkan dari pemberitaan media. Kendati banyak keluhan, namun hingga kini kami belum menerima secara resmi pengaduan masyarakat terkait pelayanan air bersih," kata Taqwaddin Husin.
Taqwaddin menyebutkan Ombudsman RI Perwakilan Aceh sudah mengajak PDAM Tirta Daroy berdiskusi secara virtual dengan masyarakat menyoal permasalahan pelayanan air bersih tersebut.
Dari diskusi tersebut terungkap bahwa manajemen PDAM Tirta Daroy mengakui masih banyak kekurangan pelayanan selama ini. Kondisi diperparah dengan instalasi yang sebagian besar dibangun tahun 70-an.
Direktur PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub menyebutkan 70 persen pipa distribusi air dibangun pada 1975. Pipanya berukuran kecil, sehingga proses aliran air menjadi lambat.
Selain itu, pipa juga mengalami kebocoran serta pelanggan menggunakan pompa hisap, sehingga terjadi rebutan air yang menyebabkan distribusi air di wilayah yang jauh menjadi berkurang.
"Pelayanan kami juga tergantung listrik PLN. Jika listrik mati, maka proses distribusi air bersih terhenti. Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh," kata T Novizal Aiyub.
Sementara itu, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengapresiasi kinerja manajemen PDAM yang sudah bekerja keras membenahi persoalan air bersih di ibu kota Provinsi Aceh tersebut
"PDAM Tirta Daroy saat ini sudah memiliki 1.500 kilomi jaringan pipa dengan 63 ribu pelanggan. Kami berharap PDAM Tirta Daroy mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Banda Aceh," kata Farid Nyak Umar.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020