Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, bahaya banjir masih berpotensi terjadi di pesisir utara-timur Aceh, karena hadirnya low pressure atau tekanan rendah di wilayah tersebut yang mengakibatkan turunnya hujan sedang hingga lebat.

"Kalau kita lihat dalam dua hari ini, masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Ini, dikarenakan masih adanya low pressure di sebelah utara Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Metrologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria di Aceh Besar, Rabu.

Ia menjelaskan, udara bertekanan rendah di langit provinsi paling barat Indonesia tersebut akibat pengaruh cuaca dari Selat Malaka atau wilayah perbatasan negara jiran Malaysia.

Baca juga: Aceh Tengah dilanda banjir bandang

Selain potensi hujan, lanjutnya, juga dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang yang bakal melanda wilayah Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Pidie, dan Pidie Jaya.

"Karena di situ, belokan arah anginnya lebih kentara. Kita melihatnya di radar cuaca yang kita miliki," terangnya.

Sedangkan wilayah barat-selatan Aceh, kata dia, perlu diwaspadai potensi akan bahaya terjadinya longsor, seperti Aceh Barat terutama kawasan Woyla.

"Potensi longsor lainnya di Aceh meliputi Aceh Tengah, Aceh Utara terutama bagian tengah yang melintas ke Bener Meriah, Bireuen, Bener Meriah sendiri, Aceh Tenggara, dan Subulussalam," tuturnya.

Baca juga: Banjir bandang landa Aceh Tengah, 11 rumah terendam material longsor

Pihaknya juga memastikan, bahwa fenomena alam berupa air pasang laut yang disertai cuaca ekstrem masih aman atau belum terjadi lagi di provinsi berjuluk "Serambi Mekkah" itu.

"Ini kan bulannya sudah mulai menurun ya, kalau kemarin (pekan lalu) bertepatan purnama. Kalau untuk gelombang laut masih tinggi, tapi perairan tertentu saja," terang dia.

"Di antaranya barat-selatan Aceh gelombang mencapai 1 sampai 3 meter, dan Samudera Hindia Barat Aceh 1,5 hingga 3 meter," kata Zakaria Ahmad.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020