Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mendatangi Mapolres setempat, Jumat sore.

Shabela tiba di Mapolres sekira pukul 17.00 WIB menggunakan mobil dinasnya Toyota Land Cruiser BL 1 G dan langsung menuju ruang kerja Kapolres setempat AKBP Nono Suryanto SIK.

Setelah berada di ruangan Kapolres selama satu jam lebih, Shabela keluar dan memberikan keterangan kepada awak media yang sejak awal telah menunggu kehadirannya.

Shabela mengatakan kedatangannya ke Mapolres tersebut adalah untuk urusan lain, sementara terkait kasus pengancaman dirinya oleh Wakil Bupati Firdaus masih sebatas berkoordinasi dengan Kapolres.

Tapi Shabela menyebut kasus itu akan tetap dilaporkannya nanti.

"Kebetulan tadi ada telepon bahwa Gubernur akan tiba disini, jadi akhirnya diarahkan masalah ke penyambutan Gubernur. Tapi pengaduan, saya tetap menggunakan pengaduan nanti, tetap," kata Shabela Abubakar.

Disinggung soal peluang perdamaian antara dirinya dengan Wakil Bupati Firdaus dalam kekisruhan yang terjadi, Shabela mengatakan semua itu tergantung niat baik dari Firdaus.

"Kalau ada niat baik dari orang itu (Firdaus) kita ok," ujarnya.

Sementara ketika ditanya tentang masalah proyek yang disebut-sebut memicu kemarahan Wakil Bupati Firdaus sampai mendatangi Pendopo Bupati pada Rabu (13/5) malam, hingga akhirnya terjadi kekisruhan antara keduanya, Shabela hanya mengatakan tidak tahu menahu tentang proyek yang dimaksud.

"Saya tidak tahu proyek, saya yang saya laporkan saya terancam, itu aja. (Menyangkut dengan proyek) itu nanti di pengadilan lah, itu kan panjang nanti, ya," tutur Shabela.

Shabela juga mengaku siap jika terjadi saling lapor walau dengan objek kasus lainnya. 

Hal itu ditegaskannya jika kemungkinan Wakil Bupati Firdaus juga akan melaporkan dirinya dengan kasus lain, seperti yang pernah diutarakan oleh Firdaus pada salah satu media.

"Ok saya siap," ucapnya.

Sementara Kapolres Aceh Tengah AKBP Nono Suryanto dalam hal ini mengatakan pihaknya sangat mendukung jika ada upaya damai antara Bupati Shabela Abubakar dan Wakil Bupati Firdaus dalam kekisruhan yang terjadi.

Ia berharap masalah ini tidak sampai dibawa ke ranah hukum.

"Intinya rekan-rekan Forkopimda menginginkan ini yang terbaik dalam hal perdamian, yang terbaik itu bukan hanya bisa melalui jalur hukum," kata Nono Suryanto.

"Karena beliau ini adalah sosok simbol Pemerintahan Aceh Tengah, jadi kita harus dukung untuk kedamaiannya," ucapnya lagi.

Kapolres mengatakan saran untuk menempuh jalan damai juga sudah disampaikannya ke Bupati Shabela Abubakar.

"Mana tahu nanti ini, saya tadi sampaikan ke beliau, beliau kan namanya sekarang masih sebagai pelapor kan, sebagai korban dalam hal ini, ya beliau cari yang terbaik dulu lah, kita akan cari yang terbaik untuk ini," kata Nono Suryanto.

Namun dintanya sikap kepolisian jika nantinya Bupati Shabela Abubakar tetap akan melaporkan masalah tersebut untuk membawanya ke ranah hukum, AKBP Nono Suryanto mengatakan pihaknya tidak bisa melarang.

"Tetap, polisi tidak bisa melarang dalam pelaporan, itu hak-hak warga negara. Tapi intinya, ya kita cari solusi yang terbaik, dalam mediasi, disini juga ada, mohon maaf ni, mungkin dalam secara adat kita, sanksi sosialnya lebih tinggi, mana tahu ini ada yang lebih baik," ujarnya.

"Kalau Pak Wakil Bupati, saya sudah dari awal, sejak kejadian saya sudah datangi beliau, semua sudah saya datangi," sebutnya.

Menurutnya Wakil Bupati Firdaus juga membuka diri untuk terjalinnya perdamaian dalam masalah ini.

"Dari rekan-rekan Forkopimda, Pak Wakil Bupati juga mengatakan ingin damai, (Ada kata-kata itu) tapi bukan ke saya, dari rekan-rekan Forkopimda. Makanya nanti saya akan langsung datangi ke beliaunya langsung," tuturnya.

Nono Suryanto mengatakan pihaknya juga akan sangat menghargai jika ada pihak ketiga yang memfasilitasi perdamaian dalam persoalan ini.

"Saya hargai sekali itu, kalau seperti itu kita hargai, kita akan menyelesaikan masalah bukan melalui jalur hukum seperti yang saya sampaikan tadi," kata Nono Suryanto.

Terakhir Kapolres Nono Suryanto menegaskan bahwa kedatangan Bupati Shabela Abubakar ke Mapolres setempat adalah tidak dalam rangka melaporkan kasus yang terjadi terkait pengancaman keselamatan dirinya oleh Wakil Bupati Firdaus.

"Tadi kita cuma membicarakan masalah persiapan kehadirannya Pak Gubernur kan. Tapi masalah pelaporan, tadi sempat disinggung, ya saya serahkan kembali ke Pak Bupati, kalau memang ini ada mediasi yang lebih bagus, saya kembalikan ke Pak Bupati, beliau mohon waktu," tuturnya.


 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020