Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya meminta pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I agar merealisasi pembangunan saluran sayap kanan irigasi krueng Susoh yang pernah dijanjikan dua tahun lalu pada mereka.

“Pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I tahun 2018 lalu berjanji membangun jaringan irigasi sayap kanan untuk lahan sawah seluas 4.500 hektare, namun, sampai sekarang belum diralisasikan,” ungkap salah seorang petani di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya, Ibrahim di Blangpidie, Kamis.   

Menurut Petani itu, pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I bernjanji memperiotaskan pembangunan jaringan sayap kanan irigasi Krueng Susoh pada acara pertemuan konsultasi dengan masyarakat petani diaula masjid Pemkab Abdya di Desa Keude Paya 2018 lalu.  

Pada acara tersebut, mereka berjanji akan memperioritaskan pembangunan saluran sayap kanan irigasi Krueng Susoh untuk mengairi areal sawah petani dari Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, hingga ke Desa Geulanggang Gajah,Kecamatan Kuala Batee, namun belum ada tanda-tanda direalisasikan.

Padahal, lanjut dia, petani di Kecamatan Jumpa, Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot sangat mengharapkan pembangunan jaringan irigasi sekunder tersebut, agar para petani tidak mengalami kesulitan air saat musim tanam.

“Gara-gara belum tersedianya jaringan irigasi ini petani selalu terlambat proses tanam. Setiap tahun kami terpaksa harus menunggu musim turun hujan. Karena rata-rata lahan sawah kami masih sistim tadah hujan,” kata dia yang turut dibenarkan oleh petani lainnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Abdya, Much Tavip dikonpirmasi membenarkan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I pernah menjanjikan pembangunan jaringan irigasi sayap kanan pada petani dua tahun lalu dan bahkan semua dokumen perencenaan sudah disiapkan.

“Perencanaan sudah, data-data untuk pembebasan lahan dan tanaman juga telah lama kami kirim ke Balai Wilayah Sungai Sumatera I. Tapi sampai sekarang belum direalisasi. Ramai petani yang mengeluh pada kita,” tuturnya

Irigasi Krueng Susoh yang terletak di Desa Babah Lhung, Kecamatan Blangpidie itu memiliki debit air yang sangat besar, yakni mencapai 3.112.80 liter/detik dan mampu mengairi lahan sawah seluas 5.900 hektare untuk tujuh kecamatan di Kabupaten Abdya.

Berhubung belum memiliki saluran sayap kanan, sehinga irigasi yang dibangun pemerintah pada tahun 1992 dengan dana APBN itu hanya dimanfaatkan oleh sebagaian petani untuk mengairi lahan sawah seluas 2.178 hektare di Kecamatan Susoh, Setia, dan Kecamatan Blangpidie.

Sedangkan lahan sawah di kawasan Kecamatan Jumpa dan Kuala Batee seluas 4.500 hektare masih menggunakan sistim tadah hujan, karena jaringan sayap kanan irigasi Krueng Susoh belum tersedia untuk kawasan tersebut.

 

 

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020