Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menyatakan, sedikitnya 20 orang warga di Kecamatan Meuraxa menjalani tes swab massal secara gratis yang merupakan perdana demi mencegah resiko penularan virus corona jenis baru (COVID-19).

"Yang datang 20 orang, dan di-swab di Puskesmas Meuraxa kemarin (Selasa, 16/6). Setidaknya ada partisipasi dari masyarakat untuk melakukan tes swab," kata Camat Meuraxa, Ardiansyah di Banda Aceh, Rabu.

Namun, ia menerangkan, menurut data yang diperoleh dari perangkat gampong (desa) setempat ada sebanyak 30 orang terdaftar untuk melakukan tes swab, tetapi jumlah berkurang 10 orang warga.

Padahal pihaknya telah melakukan pendataan dengan melakukan koordinasi dengan perangkat gampong di kecamatannya bagi warga yang diprioritaskan menjalani uji secara gratis tersebut.

"Kita mendata, lewat perangkat desa yang ada di Kecamatan Meuraxa" tegasnya.

Ia berharap, semua proses yang dilakukan selama uji swab warga di kecamatannya dari total sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh dapat berjalan lancar, dan tidak ada warganya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

"Harapannya semua berjalan dgn lancar, dan Insya Allah hasilnya nanti negatif semuanya," tutur Ardiansyah.

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh pekan lalu menyebut, masih melakukan tes swab dalam upaya menekan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) massal secara gratis bagi warga kota yang merupakan kerjasama Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

"Yang lebih diutamakan adalah mereka yang memiliki KTP Banda Aceh. Walau demikian, tidak menutup kemungkinan jika ada ODP (Orang Dalam Pemantauan) dari luar (kota) yang kita anggap harus di swab, dan beresiko tinggi untuk menularkan bagi warga di Banda Aceh," jelas Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan Banda Aceh, dr Nuraihan, MKM.

Pihaknya pun merinci berapa profesi warga kota yang ingin melakukan tes swab corona secara gratis, di antaranya tenaga medis karena berhubungan langsung dengan ODP, lalu Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan pedagang setempat.

“Adapun yang menjadi prioritas kita, yaitu tenaga kesehatan, warga dengan penyakit penyerta, para pedagang, dan warga lainnya yang beresiko tinggi terhadap penularan COVID-19 ini," terang dia.

Pihaknya mengaku sedikit kesulitan dalam melakukan pengumpulan data lapangan akibat masih rendahnya kesadaran warga kota untuk memeriksakan dirinya terbebas dari COVID-19, dan berkembangnya berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya di tengah masyarakat.

"Kendala di lapangan adalah dalam mengumpulkan target sasaran itu, yang menyulitkan. Namun harapan kita, semua target sasaran pemeriksaan swab dapat kita selesaikan di bulan ini," terang dia.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020