Banda Aceh, 19/8 (Antaraaceh) - Para petani tambak di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, mengeluh, karena harga udang jenis "Vannamei" dalam sepekan terakhir mengalami penurunan, yakni dari Rp130.000/Kg (40 ekor) menjadi Rp67.000/Kg.
Ketua Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh Tarmizi A Gani di Banda Aceh, Selasa menyatakan, para petani tambak di Kecamatan Jeumpa, Bireuen, mulai mengeluh, karena harga jual udang dengan harga pakan mulai tidak sesuai.
Ia merincikan, pakan perhari mencapai 74 kg dengan jumlah 300.000 ekor udang di tambak dengan umur 55 hari, dan jika umurnya makin bertambah maka pakanpun terus bertambah, harga pakan saat ini Rp360 ribu/sak (25 kg).
Tarmizi yang terjun langsung ke lokasi tambak menyebutkan, para petani berharap agar pemerintah bisa mengantisipasi masalah yang mereka hadapi, apalagi udang "Vannamei" yang mereka budidayakan merupakan jenis udang yang bernilai ekspor, dan bahkan di makan oleh orang kaya.
Ia menyarankan agar Pemerintah Aceh membangun pabrik pakan, sehingga petani tambak bisa membeli dengan harga yang lebih murah, dan tidak perlu lagi berurusan sampai ke Medan, Sumatra Utara, selanjutnya ikut andil menciptakan kestabilan harga dan akhirnya petani bisa bergairah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Ketua Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Aceh Tarmizi A Gani di Banda Aceh, Selasa menyatakan, para petani tambak di Kecamatan Jeumpa, Bireuen, mulai mengeluh, karena harga jual udang dengan harga pakan mulai tidak sesuai.
Ia merincikan, pakan perhari mencapai 74 kg dengan jumlah 300.000 ekor udang di tambak dengan umur 55 hari, dan jika umurnya makin bertambah maka pakanpun terus bertambah, harga pakan saat ini Rp360 ribu/sak (25 kg).
Tarmizi yang terjun langsung ke lokasi tambak menyebutkan, para petani berharap agar pemerintah bisa mengantisipasi masalah yang mereka hadapi, apalagi udang "Vannamei" yang mereka budidayakan merupakan jenis udang yang bernilai ekspor, dan bahkan di makan oleh orang kaya.
Ia menyarankan agar Pemerintah Aceh membangun pabrik pakan, sehingga petani tambak bisa membeli dengan harga yang lebih murah, dan tidak perlu lagi berurusan sampai ke Medan, Sumatra Utara, selanjutnya ikut andil menciptakan kestabilan harga dan akhirnya petani bisa bergairah.
Editor : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014