Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut tujuh rumah warga di kawasan padat penduduk hangus terbakar, tepatnya di Desa Suka Maju, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, Aceh Tenggara, Rabu (12/8).

"Api mulai terlihat oleh warga setempat kemarin, sekitar pukul 15.02 WIB. Tidak lama kemudian, warga lainnya langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Kamis.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara yang mendapat informasi tersebut, lanjutnya, langsung mengerahkan tiga unit armada pemadam kebakaran (damkar) dari pos terdekat ke lokasi kejadian.

Dengan sigapnya personel pemadam kebakaran begitu tiba di lokasi kejadian langsung berusaha memadamkan api yang semula cuma membakar satu rumah warga di desa tersebut.

"Karena rumah saling berdekatan, dan kencang angin mengakibatkan tujuh unit rumah terbakar dalam waktu yang singkat, selain rumah warga mayoritas terbuat dari kayu," jelasnya.

Petugas pemadam yang dibantu warga setempat, baru bisa memadamkan api hampir satu jam kemudian atau pukul 15.51 WIB.

Ia mengaku akibat peristiwa ini ada tujuh unit rumah warga yang mengalami rusak berat, bahkan beberapa di antaranya ludes terbakar dan korban terdampak tujuh kepala keluarga dengan total 16 jiwa.

"Korban terdampak mengungsi ke rumah keluarga terdekat, sementara penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan polsek setempat," terang Sunawardi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh sebelumya mengimbau masyarakat di Provinsi Aceh mewaspadai terjadinya kebakaran baik hutan dan lahan maupun pemukiman penduduk.

"Kita imbau warga di Aceh jangan membakar hutan dan lahan, karena berpotensi api cepat membesar," ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Zakaria Ahmad.

Ia menjelaskan, kebakaran berpotensi cepat membesar akibat hembusan angin yang diperkirakan antara lima hingga 35 knot atau sembilan kilometer lebih sampai mencapai 65 kilometer per jam.

Selain itu, lanjut dia, kebakaran juga bisa dipicu rumput ilalang atau lahan gambut dalam kondisi mengering di satu kawasan akibat memasuki puncak musim kemarau.

"Kita melihat kondisi cuaca dewasa ini, maka potensi kebakaran itu, tinggi. Terutama di wilayah pesisir barat-selatan Aceh dan wilayah tengah Aceh," jelas Zakaria

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020