Polisi masih melakukan penyelidikan penemuan empat orang tewas masih satu keluarga dan diduga korban pembunuhan di rumahnya Dukuh Slemben RT 1 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, hingga Sabtu dini hari, menyebutkan korban yang ditemukan meninggal dunia tersebut yakni Suranto (35), istrinya, dan kedua anaknya dalam kondisi sudah membusuk.

Menurut Lurah Duwet Suparno, warga setempat mulai curiga karena korban satu keluarga itu tidak keluar rumah dan kondisi pintu rumah tertutup rapat, sejak Selasa (18/8) malam.

Warga kemudian curiga setelah tercium bau tidak sedap atau busuk dari dalam rumah keluarga korban pada Jumat (21/8) malam. Warga kemudian memberanikan diri masuk ke halaman rumah korban dan kemudian membuka pintu rumah, sekitar pukul 21.00 WIB.

Warga saat masuk terkejut melihat ada empat korban satu keluarga yakni suami, istri, dan dua anaknya sudah meninggal dunia, semuanya dan kondisi membusuk.

Mayat ditemukan tergeletak di ruang tamu rumah korban, dan bercak darah berceceran dalam kondisi sudah kering.



Menurut Kayun (52) warga setempat, pihaknya awalnya curiga dengan bau busuk yang keluar dari rumah korban keluarga Suranto. Suranto (korban) bersama istri dan dua anak total empat orang ditemukan meninggal, Jumat (21/8) malam.

Warga mengetahui sekitar pukul 21.00 WIB dan kemudian curiga, sehingga mendobrak pintu rumah dan ditemukan empat korban dalam kondisi sudah meninggal.

Namun, peristiwa penemuan empat mayat yang masih sekeluarga tersebut di Sukoharjo hingga Jumat (21/8) malam itu, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Polisi terlihat masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi empat korban meninggal. Korban kemudian dibawa dengan mobil ambulans ke rumah sakit.

Kepala Polres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat dikonfirmasi soal penemuan empat korban meninggal dunia itu, membenarkan dan pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020