Seorang bankers senior itu, tak henti-hentinya berorasi dalam setiap kesempatan mengajak masyarakat untuk mengatasi setiap persoalan ekonomi dengan nilai-nilai syariat.

Adalah cita-cita mulia Aminullah Usman dalam mensyariahkan perekonomian Aceh, yang turut menuai banyak pujian. 

Menjabat sebagai wali kota Banda Aceh sejak 2017 bersama Wakil Wali Kota, Zainal Arifin pun menuangkan tekad islami dalam visi dan misinya. Terlebih, warga Kutaraja ketika itu sudah sangat diresahkan dengan kehadiran rentenir yang kerap mencekik masyarakat menengah ke bawah.

Dengan harapan mampu menjadi solusi tepat dan nyata dalam pembiayaan usaha warga kota yang mayoritas umat Islam di Kota Banda Aceh. 

Oleh sebab itu, cita-cita Aminullah sebelum ia menjabat sebagai wali kota mendirikan lembaga keuangan mikro terwujud dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah. Mahirah pun sebagai aspirasi warga kota terhadap pasangan Amin-Zainal di masa kampanyenya.

Tak sulit bagi Aminullah melahirkan LKMS Mahirah Muamalah, sebab beliau telah sukses mengelola Bank Aceh selama dua periode dari tahun 2000 hingga 2010. Ia mampu meningkatkan aset bank dari Rp660 miliar menjadi Rp13 triliun, lalu dari status bank tidak sehat menjadi bank dengan ketegori sehat dan berkembang.

Dalam suatu kesempatan bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan Aceh Aulia Fadhli, Aminullah sempat menceritakan kehadiran rentenir sudah mencapai sekitar 80 persen yang merambah pasar di Banda Aceh, di antaranya Pasar Aceh, Pasar Ulee Kareng, Pasar Setui, dan Pasar Darussalam. 

Atas terciptanya LKMS Mahirah, dan memasuki pertengahan tahun 2020 persentase rentenir pun menjadi 14 persen, dikutip dari survei dilakukan sejak awal terbentuknya lembaga keuangan ini pada 2018.

Selain mengandalkan LKMS Mahirah Muamalah, Wali Kota Aminullah yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh, bersama anggotanya turut aktif mengedukasi masyarakat terhadap bahaya 'Bank 47" itu.

Solusi ini pun, lantas menjadi sorotan nasional. Itu sebabnya, Wali Kota Aminullah sering diminta untuk mempresentasikan inovasinya kepada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.

Langkahnya pun mampu meraih deretan penghargaan sekaliber nasional, di antaranya Sindo Media, Indonesian Innovation Award (IAA) 2019 dalam kategori khusus 'Innovation on LKMS Mahirah Muamalah" yang diserahkan langsung oleh Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI, Jumain Appe di Jakarta.

"Walikota Enterpreneur Award 2018" dari Innovation Network of Asia, lalu "Artline Award" dari Senior GM Artline Shachihata Jepang sebagai inspirator pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, "The Best in Supporting Local Enterpreneurship 2019", dan penghargaan predikat "Indonesia Visionary Leader 2019" diserahkan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik pada malam inagurasi di Lido Lake Resort, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis 27 Februari 2020.

Kini Mahirah Muamalah berkembang pesat hingga 24 Agustus 2020, lembaga keuangan mikro milik Pemerintah Kota Banda Aceh telah memiliki aset Rp36,3 miliar yang dicapai dalam kurun waktu dua tahun dengan laba tumbuh positif sebesar Rp425 juta.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020