Meulaboh (ANTARA) - Penjabat Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi meminta kepada masyarakat di daerahnya, agar mewaspadai maraknya indikasi penipuan melalui media sosial yang mengatasnamakan dirinya, sehingga menimbulkan kerugian bagi orang lain.
“Masyarakat harus berhati-hati dan tidak terpengaruh oleh informasi yang mengatasnamakan pejabat, termasuk mengatasnamakan saya sebagai pj bupati,” kata Mahdi Efendi dalam keterangan kepada wartawan di Meulaboh, Kamis.
Mahdi mengatakan seorang warga Kabupaten Aceh Besar, diketahui telah menjadi korban penipuan setelah terjerat dalam modus penipuan yang menggunakan media sosial dan WhatsApp atas nama dirinya.
Baca juga: Kejari Nagan Raya lakukan upaya hukum terkait pencatutan nama via WhatsApp
Peristiwa ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, karena terjadinya kasus penipuan dengan menggunakan sarana media sosial.
Mahdi mengatakan, seorang warga Kabupaten Aceh Besar mengalami kerugian secara finansial karena ada pihak yang mengaku sebagai dirinya, dan diduga telah meminta sesuatu.
Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas penipuan secara daring, dan selalu memverifikasi informasi sebelum melakukan transaksi atau memberikan informasi pribadi.
Mahdi, menegaskan bahwa penipuan yang mengatasnamakan dirinya sebagai Pj Bupati Aceh Barat telah beberapa kali terjadi.
Dia telah memberikan instruksi kepada Diskominsa Kabupaten Aceh Barat untuk menindaklanjuti masalah tersebut dengan serius guna mencegah terjadinya korban lebih lanjut.
Mahdi menekankan pentingnya upaya pencegahan dan penegakan hukum terhadap pelaku penipuan yang mencatut namanya untuk keuntungan pribadi.
Dia mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan tidak tergoda oleh tawaran atau informasi yang tidak valid dari pihak yang tidak jelas identitas nya.
Baca juga: Polres Aceh Timur ungkap pemalsuan dokumen kredit perbankan
Warga Aceh Besar jadi korban penipuan melalui medsos dan WA, begini kata Pj Bupati Aceh Barat
Kamis, 25 April 2024 23:08 WIB