Petani binaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) - UPT Banda Aceh panen perdana sarang madu kelulut yang merupakan program peningkatan ekonomi duafa melalui budidaya kelulut di Gampong Mureu Ulee Titi, Indrapuri, Aceh Besar.

Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail di Banda Aceh, Kamis mengatakan program budidaya kelulut melibatkan sepuluh keluarga dari kawasan Indrapuri. 

Ia menjelaskan masing-masing keluarga diberikan tiga sarang madu kelulut untuk dibudidayakan. 

“Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan,” katanya.

Ia mengatakan pembudidayaan madu kelulut berpotensi sangat baik untuk meningkatkan ekonomi keluarga, karena proses pembudidayaannya bisa dilakukan dengan cara mudah, tidak memerlukan biaya besar, fleksibel dari segi manajemen waktu, dan alam semakin terjaga. 

“Jumlah madu hasil panen perdana ini hampir mencapai 500 ml per sarangnya,” katanya.

Di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang, permintaan madu kelulut meningkat karena madu kelulut sangat baik bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi. 

ACT Aceh bersama YBM PLN akan membantu menghubungkan petani madu kelulut binaan dengan pembeli.  

“Permintaan madu di pasaran begitu tinggi. Insya Allah madu menjadi salah satu alternatif usaha menjanjikan dalam kondisi serba sulit sekarang ini,” katanya.

Perwakilan YBM PLN Edo Safri Fernando mengatakan bahwa pembudidayaan madu kelulut ini masih permulaan. 

Pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut bisa meningkatkan ekonomi keluarga penerima manfaat.

Muzakkir, salah seorang petani kelulut menuturkan dirinya merasa terbantu dengan adanya program pembudidayaan kelulut tersebut. 

Ia berharap program tersebut bisa bermanfaat lebih luas kepada masyarakat.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020