Kalangan pengrajin tahu di Aceh mengeluhkan melonjaknya harga kedelai sebagai sebagai bahan baku makanan tradisional tersebut di masa pandemi COVID-19.

Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar di Banda Aceh, Kamis, mengatakan harga kedelai sekarang mencapai Rp8.000 per kilogram. Sebelumnya, harganya berkisar Rp6.700 hingga Rp6.800 per kilogram.

"Kenaikan harga kedelai ini sudah berlangsung sejak enam bulan terakhir. Kedelai yang digunakan pengrajin tahu umum barang impor," kata Mulizar.

Selain harga kedelai terus meningkat, kalangan pengrajin juga sulit mendapatkan bahan baku tersebut. Pasokan keledai impor kepada pengrajin sering tersendat.

Dengan kondisi harga kedelai yang melonjak serta sulit mendapatkan pasokan bahan baku, kalangan pengrajin tahu terpaksa mengurangi produksi. Biasanya produksi berkisar 500 hingga 650 kilogram, kini merosot antara 200 hingga 250 kilogram. 

"Kendati harga kedelai melonjak, namun harga jual tahu juga tidak mengalami kenaikan. Harga tahu per papan Rp33 ribu untuk kalangan pengecer dan Rp40 ribu untuk konsumen," kata

Menurut Mulizar, harga jual tahu tersebut sudah bertahan sejak setahun terakhir. Pengrajin tidak menaikkan harga karena permintaan terus menurun.

"Permintaan tahu terus menurun. Kami juga tidak tahu lagi bagaimana solusinya. Hanya saja, kami terus berupaya bertahan dalam kondisi seperti ini," kata Mulizar.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020