Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak Sirkulasi Eddy yang terjadi di wilayah provinsi paling barat Indonesia.

"Sirkulasi Eddy itu, mengakibatkan banyaknya pembentukan awan konvektif yang meningkatkan potensi pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin.

Ia menyebut, akibat fenomena Eddy menyebabkan cuaca ekstrim, seperti hujan lebat yang disertai  mpetir dan angin kencang baik pada siang, sore hingga malam hari diperkirakan dalam tiga hari mendatang.

Adanya sirkulasi Eddy di lapisan atmosfer dengan posisi berada di sebelah barat Pulau Sumatera, lanjutnya, merupakan pertemuan massa udara atau perputaran angin secara tertutup di wilayah tersebut.

"Akibat Eddy untuk hari ini hujan berpotensi turun di Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil," katanya.

Ia melanjutkan, lalu pada Selasa (13/10), potensi terjadi di Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.

"Lalu pada Rabu (14/10), diperkirakan hujan turun di Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara," tutur dia.

Ia juga mengatakan, sedangkan Sirkulasi Eddy di wilayah perairan Aceh mengakibatkan gelombang tinggi yang mencapai 3 hingga 4 meter lebih di barat hingga selatan Aceh, dan Samudera Hindia
bagian barat Aceh.

"Selain itu juga di perairan Simeulue, perairan Aceh Jaya, dan perairan utara maupun barat Sabang," ucap Zakaria Ahmad merinci.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020