Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan tingkat hunian hotel di Provinsi Aceh sejak dua bulan terakhir di masa pandemi COVID-19 masih rendah.

"Tingkat hunian hotel masih rendah akibat dampak pandemi COVID-19 dan ini belum mampu menutupi biaya operasional ," kata Sekretaris PHRI Aceh Octowandi di Banda Aceh, Senin.

Kendati masih rendah, kata Octowandi, tingkat hunian tersebut lebih tinggi dibandingkan awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020. Pada saat itu, tingkat hunian nihil.

Octowandi menyebutkan tingkat hunian sekarang ini masih di bawah 50 persen dari total  sekitar 7.000-an kamar hotel di Aceh. Sedangkan jumlah hotel di Aceh sekitar 500-an.

Octowandi mengatakan tamu-tamu hotel saat ini kebanyakan masyarakat antardaerah di Aceh. Sedangkan tamu luar Aceh masih sangat sedikit.

"Selain tamu, ada sedikit kegiatan pemerintahan di hotel. Dan ini tentu sangat membantu, walau intensitas tidak seperti masa sebelum pandemi COVID-19," kata Octowandi.

Manajer Operasional Hotel Green Paradise, Aceh Besar, Asrul Adamy menyatakan hal serupa. Tingkat hunian hotel yang dikelola masih rendah, namun lebih baik dibandingkan awal pandemi COVID-19.

"Tingkat hunian sekarang ini masih di bawah 20 persen dari 40 kamar yang tersedia setiap bulan. Dan ini lebih baik dibandingkan awal-awal masa pandemi COVID-19, yang tidak huniannya bahkan sama sekali tidak ada atau nihil," kata Asrul Adamy.

Walau tingkat hunian lebih baik dibandingkan awal pandemi COVID-19, namun belum juga mampu menutupi biaya operasional hotel termasuk gaji karyawan.

"Dengan kondisi pandemi COVID-19 ini, kami terus berupaya bertahan walau beberapa karyawan harus dirumahkan. Kami berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan tingkat hunian kembali seperti semua," kata Asrul Adamy.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020