Pihak rekanan pemenang tender proyek pembangunan jembatan Krueng Teukuh di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus memacu pekerjaan, sehingga infrastruktur bernilai Rp 12 milyar lebih itu bisa dimamfaatkan masyarakat pada akhir tahun 2020.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Aceh, Teuku Ikhsan di Blangpidie, Selasa, mengatakan, proyek pembangunan inprastruktur jembatang Krueng Teukuh yang pekerjaanya tengah dipacu oleh pihak rekanan tersebut terletak di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee.
“Insyaalah kalau tidak ada halangan dan rintangan, pada akhir tahun 2020, infrastruktur penghubung ini sudah bisa dilintasi masyarakat. Apalagi kemajuan pekerjaan (progres) sudah mencapai 82 persen” tutur Ikhsan.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Multi Putra Inti dengan nilai kontrak Rp 12 milyar lebih tersebut mengunakan sumber Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) dan Otonomi Khusus (Otsus) Aceh tahun anggaran 2020.
Disamping telah terpasangnya rangka baja pemberat sepanjang 40 meter di sebelah Selatan untuk memudahkan pemasangan, tambah dia, semua bahan rangka baja untuk kebutuhan jembatan juga sudah berada dilokasi pekerjaan.
“Semua rangka baja sudah tiba dilokasi. Sekarang hanya tinggal pekerjaan pemasangannya saja, dan kami optimis sebelum tanggal 20 Desember 2020, pekerjaan pembangunan jembatan ini tuntas dikerjakan,” sebutnya
Jembatan yang dibangun diatas bantaran sungai ‘Krueng Teukuh’ tersebut menghubungkan Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee dengan lahan perkebunan rakyat di kawasan teluk Surin dan Kawasan Kecamatan Babahrot.
Untuk memudahkan petani pergi ke lahan kebun sawit atau sebaliknya, Pemerintah Aceh merancang dan membangun jembatan penguhubung itu secara permanen sebagai upaya menyelamatkan masyarakat yang selama ini bertaruh nyawa diatas rakit tradisonal saat penyeberangan.
“Ini jembatan tipe B dengan lebar total tujuh meter (badan jalan enam meter) dan lebar trotoal satu meter (kanan-kiri) panjangnya 60 meter. Kita terus berupaya memacu pekerjaannya agar infratrsuktur penghubung ini bisa secepatnya digunakan oleh masyarakat,” katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Aceh, Teuku Ikhsan di Blangpidie, Selasa, mengatakan, proyek pembangunan inprastruktur jembatang Krueng Teukuh yang pekerjaanya tengah dipacu oleh pihak rekanan tersebut terletak di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee.
“Insyaalah kalau tidak ada halangan dan rintangan, pada akhir tahun 2020, infrastruktur penghubung ini sudah bisa dilintasi masyarakat. Apalagi kemajuan pekerjaan (progres) sudah mencapai 82 persen” tutur Ikhsan.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Multi Putra Inti dengan nilai kontrak Rp 12 milyar lebih tersebut mengunakan sumber Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) dan Otonomi Khusus (Otsus) Aceh tahun anggaran 2020.
Disamping telah terpasangnya rangka baja pemberat sepanjang 40 meter di sebelah Selatan untuk memudahkan pemasangan, tambah dia, semua bahan rangka baja untuk kebutuhan jembatan juga sudah berada dilokasi pekerjaan.
“Semua rangka baja sudah tiba dilokasi. Sekarang hanya tinggal pekerjaan pemasangannya saja, dan kami optimis sebelum tanggal 20 Desember 2020, pekerjaan pembangunan jembatan ini tuntas dikerjakan,” sebutnya
Jembatan yang dibangun diatas bantaran sungai ‘Krueng Teukuh’ tersebut menghubungkan Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee dengan lahan perkebunan rakyat di kawasan teluk Surin dan Kawasan Kecamatan Babahrot.
Untuk memudahkan petani pergi ke lahan kebun sawit atau sebaliknya, Pemerintah Aceh merancang dan membangun jembatan penguhubung itu secara permanen sebagai upaya menyelamatkan masyarakat yang selama ini bertaruh nyawa diatas rakit tradisonal saat penyeberangan.
“Ini jembatan tipe B dengan lebar total tujuh meter (badan jalan enam meter) dan lebar trotoal satu meter (kanan-kiri) panjangnya 60 meter. Kita terus berupaya memacu pekerjaannya agar infratrsuktur penghubung ini bisa secepatnya digunakan oleh masyarakat,” katanya
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020