Yayasan Pionir Nusantara bekerjasama dengan Yayasan Beudoh Gampong menggelar webinar dalam upya peningkatan daya saing lulusan pendidikan menengah di Aceh untuk lulus memasuki perguruan tinggi (PT).
Ketua Yayasan Pionir Nusantara Dr Mawardi Hasan, Kamis, mengatakan seminar virtual itu digelar karena melihat secara keseluruhan mutu dan daya saing lulusan pendidikan menengah di Aceh belum menggembirakan.
"Hal ini terlihat dari indikator rendahnya persentase yang mampu lulus dalam UTBK di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan perguruan tinggi ternama lainnya di Tanah Air," kata keterangan tertulis di Banda Aceh.
Di samping itu, dia melanjutkan, capaian hasil Tes Potensi Skolastik (TPS) dalam UTBK SBMPTN tahun 2020 juga menunjukkan posisi Aceh berada pada urutan paling buncit secara nasional.
"Maka ini menjadi indikasi bahwa mutu dan daya saing pendidikan Aceh masih lemah," katanya.
Menyikapi hal itu, lanjut dia, pihaknya merasa penting untuk menggelar webinar tersebut dengan topik “Upaya Peningkatan Daya Saing Lulusan Pendidikan Menengah Aceh Memasuki Perguruan Tinggi".
Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi aktual daya saing lulusan pendidikan menengah Aceh memasuki perguruan tinggi, dan menghimpun saran dan masukan yang dijadikan pertimbangan untuk upaya peningkatan daya saing, katanya.
Webinar itu akan berlangsung pada Sabtu (28/11) pada pukul 09.00 WIB. Panitia menghadirkan pemateri Prof Teuku Abdullah Sanny dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan materi tantangan, peluang dan persaingan lulusan pendidikan menengah dan perguruan tinggi masa depan.
Kemudian, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala Prof Marwan dengan materi kondisi nyata capaian hasil ujian masuk perguruan tinggi lulusan pendidikan menengah Aceh seperti UTBK di Unsyiah dan perguruan tinggi lainnya di Tanah Air.
Serta narasumber lainnya seperti Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmad Fitri HD, Ketua Pembina Yayasan Pionir Nusantara
Dr Anas M Adam, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Modal Bangsa Jamaluddin.
"Peserta webinar adalah para pengambil kebijakan di lingkungan Pemerintah Aceh, praktisi pendidikan, akademisi, guru, pengawas sekolah, kepala sekolah, mahasiswa, orang tua dan terbuka untuk umum," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Ketua Yayasan Pionir Nusantara Dr Mawardi Hasan, Kamis, mengatakan seminar virtual itu digelar karena melihat secara keseluruhan mutu dan daya saing lulusan pendidikan menengah di Aceh belum menggembirakan.
"Hal ini terlihat dari indikator rendahnya persentase yang mampu lulus dalam UTBK di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan perguruan tinggi ternama lainnya di Tanah Air," kata keterangan tertulis di Banda Aceh.
Di samping itu, dia melanjutkan, capaian hasil Tes Potensi Skolastik (TPS) dalam UTBK SBMPTN tahun 2020 juga menunjukkan posisi Aceh berada pada urutan paling buncit secara nasional.
"Maka ini menjadi indikasi bahwa mutu dan daya saing pendidikan Aceh masih lemah," katanya.
Menyikapi hal itu, lanjut dia, pihaknya merasa penting untuk menggelar webinar tersebut dengan topik “Upaya Peningkatan Daya Saing Lulusan Pendidikan Menengah Aceh Memasuki Perguruan Tinggi".
Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi aktual daya saing lulusan pendidikan menengah Aceh memasuki perguruan tinggi, dan menghimpun saran dan masukan yang dijadikan pertimbangan untuk upaya peningkatan daya saing, katanya.
Webinar itu akan berlangsung pada Sabtu (28/11) pada pukul 09.00 WIB. Panitia menghadirkan pemateri Prof Teuku Abdullah Sanny dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan materi tantangan, peluang dan persaingan lulusan pendidikan menengah dan perguruan tinggi masa depan.
Kemudian, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala Prof Marwan dengan materi kondisi nyata capaian hasil ujian masuk perguruan tinggi lulusan pendidikan menengah Aceh seperti UTBK di Unsyiah dan perguruan tinggi lainnya di Tanah Air.
Serta narasumber lainnya seperti Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmad Fitri HD, Ketua Pembina Yayasan Pionir Nusantara
Dr Anas M Adam, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Modal Bangsa Jamaluddin.
"Peserta webinar adalah para pengambil kebijakan di lingkungan Pemerintah Aceh, praktisi pendidikan, akademisi, guru, pengawas sekolah, kepala sekolah, mahasiswa, orang tua dan terbuka untuk umum," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020