Seekor gajah liar ditemukan mati dalam keadaan membusuk di kawasan perkebunan warga di Kampung Belang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Camat Pintu Rime Gayo Edi Iwansyah Putra yang dihubungi dari Takengon, Selasa mengatakan gajah mati tersebut kondisinya sudah membusuk dan diperkirakan mati tiga hingga empat hari.
"Warga menemukan gajah mati, Selasa (12/1)sekira pukul 10.00 WIB. Kondisinya sudah bau, membengkak, diperkirakan sudah mati tiga hingga empat hari," kata Edi Iwansyah Putra.
Edi Iwansyah Putra menyebutkan sepertinya gajah mati tersebut betina karena tidak tumbuh gading. Kalau dilihat dari tapak kakinya, gajah tersebut masih remaja.
Penemuan gajah mati tersebut berawal ketika warga hendak menggiring kawanan gajah liar agar menjauhi areal perkebunan warga. Gajah mati tersebut ditemukan di aliran anak sungai yang berada masuk wilayah Dusun Pasar Rakal.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Tim BKSDA dari Banda Aceh juga sudah bergerak dan besok tiba di lokasi," ujar Edi Iwansyah Putra.
Edi Iwansyah Putra mengatakan untuk memastikan penyebab kematian gajah liar, maka harus menunggu identifikasi yang akan dilakukan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Edi Iwansyah Putra mengharapkan penanganan kematian gajah tersebut bisa cepat dilakukan, mengingat satwa dilindungi itu sudah menjadi bangkai di aliran anak sungai.
"Sungai ini sehari-hari dipergunakan oleh warga sebagai sumber air bersih. Karena itu, kami berharap bangkai gajah tersebut segera dikuburkan. Jika bangkai terlalu lama, dikhawatir mencemari air," pungkas Edi Iwansyah Putra.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Camat Pintu Rime Gayo Edi Iwansyah Putra yang dihubungi dari Takengon, Selasa mengatakan gajah mati tersebut kondisinya sudah membusuk dan diperkirakan mati tiga hingga empat hari.
"Warga menemukan gajah mati, Selasa (12/1)sekira pukul 10.00 WIB. Kondisinya sudah bau, membengkak, diperkirakan sudah mati tiga hingga empat hari," kata Edi Iwansyah Putra.
Edi Iwansyah Putra menyebutkan sepertinya gajah mati tersebut betina karena tidak tumbuh gading. Kalau dilihat dari tapak kakinya, gajah tersebut masih remaja.
Penemuan gajah mati tersebut berawal ketika warga hendak menggiring kawanan gajah liar agar menjauhi areal perkebunan warga. Gajah mati tersebut ditemukan di aliran anak sungai yang berada masuk wilayah Dusun Pasar Rakal.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Tim BKSDA dari Banda Aceh juga sudah bergerak dan besok tiba di lokasi," ujar Edi Iwansyah Putra.
Edi Iwansyah Putra mengatakan untuk memastikan penyebab kematian gajah liar, maka harus menunggu identifikasi yang akan dilakukan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Edi Iwansyah Putra mengharapkan penanganan kematian gajah tersebut bisa cepat dilakukan, mengingat satwa dilindungi itu sudah menjadi bangkai di aliran anak sungai.
"Sungai ini sehari-hari dipergunakan oleh warga sebagai sumber air bersih. Karena itu, kami berharap bangkai gajah tersebut segera dikuburkan. Jika bangkai terlalu lama, dikhawatir mencemari air," pungkas Edi Iwansyah Putra.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021