Tim penyelam Search and Rescue (SAR) TNI Angkatan Laut menemukan dompet dan gawai milik penumpang Sriwijaya Air SJ182 bernama Rion Yogatama.
Penyelam Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir menemukan dompet Rion berikut kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) di dalamnya.
Penyelam dari komando pasukan katak (Kopaska) telah menemukan gawai dan SIM Card milik Rion Yogatama di kedalaman 17 meter.
Hasil temuan para penyelam TNI AL lalu dikumpulkan dan diserahkan ke pihak Basarnas untuk identifikasi lebih lanjut.
Hingga hari kesembilan, tim SAR TNI AL masih terus mencari memori dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu.
Disela-sela pencarian CVR bagian dari kotak hitam pesawat, para penyelam juga mengumpulkan serpihan pesawat dan bagian tubuh korban penumpang Sriwijaya Air.
Sementara itu, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menyatakan pihaknya tetap fokus pada objek pencarian terutama jenazah, karena ini menjadi harapan bagi keluarga korban.
"Serpihan juga tetap dievakuasi, apabila kita melihat kondisi sinyal pandu (beacon) yang ditemukan beberapa hari lalu ada kemungkinan CVR tertutup oleh serpihan pesawat," ujar Rasyid.
Sementara pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).
Badan SAR Nasional memperpanjang masa pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga 18 Januari 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Penyelam Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir menemukan dompet Rion berikut kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) di dalamnya.
Penyelam dari komando pasukan katak (Kopaska) telah menemukan gawai dan SIM Card milik Rion Yogatama di kedalaman 17 meter.
Hasil temuan para penyelam TNI AL lalu dikumpulkan dan diserahkan ke pihak Basarnas untuk identifikasi lebih lanjut.
Hingga hari kesembilan, tim SAR TNI AL masih terus mencari memori dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu.
Disela-sela pencarian CVR bagian dari kotak hitam pesawat, para penyelam juga mengumpulkan serpihan pesawat dan bagian tubuh korban penumpang Sriwijaya Air.
Sementara itu, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menyatakan pihaknya tetap fokus pada objek pencarian terutama jenazah, karena ini menjadi harapan bagi keluarga korban.
"Serpihan juga tetap dievakuasi, apabila kita melihat kondisi sinyal pandu (beacon) yang ditemukan beberapa hari lalu ada kemungkinan CVR tertutup oleh serpihan pesawat," ujar Rasyid.
Sementara pada Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).
Badan SAR Nasional memperpanjang masa pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga 18 Januari 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021