Meskipun tengah pandemi COVID-19, pengadaan alat medis canggih untuk menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Peukan (RSUD-TP) Kabupaten Aceh Barat Daya tetap berjalan

Salah satunya yang telah di luncurkan untuk dioperasikan berupa alat kesehatan berupa mesin pemecah batu ginjal yang menggunakan teknologi frekwensi elekronik.
 
Direktur RSUD-TP Abdya, dr Ismail Muhammad di  Blangpidie, Jumat, menjelaskan proses pemecahan batu ginjal pada pasien dengan menggunakan teknologi frekwensi elektonik ni tidak harus lagi operasi, ataupun bedah.

“Disamping tidak menjalani operasi, pasien juga tidak perlu lagi melakukan pembiusan ataupun rawat inap, karena batu ginjal ukuran 3 centi meter sudah bisa dipecahkan dengan alat extracorporeal shock wave lithotrips (ESWL) ini,” tutur Ismail Muhammad

Direktur RSUD Tengku Pekan, yang akrab dipanggil Ismuha menyampaikan hal itu dihadapan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, Sekretaris Daerah Kabupaten (Setdakab) Drs Thamrin dan puluhan kepala Satuan kerja Perangkat kabupaten serta tokoh-tokoh masyarakat yang hadir.

Ismuha mengatakan, alat pemecah batu ginjal ESWL yang  diluncurkan  oleh kepala daerah untuk mulai di operasikan di RSUD Tengku Peukan, Abdya ini merupakan yang pertama di wilayah Barat-Selatan Provinsi Aceh.  

“Di RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat ada juga alat ini, cuma dokter spesialis urologi belum ada. Sementara di RSUD Tengku Peukan, Kabupaten Abdya, alatnya ada, dokter specialisnya juga ada,” tuturnya

Menurut Ismuha, sejumlah kabupaten/kota di barat selatan provinsi Aceh, mulai dari Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Barat, Simeulue dan Aceh Jaya, hanya Abdya yang memiliki dokter ahli urologi.

“Di Barat-Selatan Aceh ini hanya baru satu orang dokter ahli urologi. Beliau adalah dr Irfansyah bertugas di RSUD Tengku Peukan. Beliau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Abdya,” jelasnya

 

Pewarta: Suprian

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021