Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh terus meningkatkan pelayanan gizi terhadap anak selama masa pandemi COVID-19, semua itu dilakukan demi keberlangsungan tumbuh kembang anak. 

"Kita mempertimbangkan pentingnya melindungi anak serta kelangsungan tumbuh kembang anak di masa pandemi ini, karenanya pelayanan gizi anak kita tingkatkan," kata Kepala Dinkes Banda Aceh Lukman, di Banda Aceh, Sabtu.

Lukman mengatakan, peningkatan gizi itu dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non-alam penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional.

Dimana, ketahanan pangan dan gizi merupakan salah satu dari empat standar pemenuhan kebutuhan populasi terdampak virus tersebut.

Kasus gizi buruk, kata Lukman, merupakan salah satu dampak bencana yang sering muncul, maka dari itu penting dilakukan konseling gizi sebagai komponen pencegahan terjadinya masalah gizi pada anak serta pentingnya pemberian menu empat bintang guna memenuhi gizi anak. 

"Adapun pedoman pelayanan gizi di masa pandemi, posyandu sebagai sarana pelayanan terkait gizi spesifik dan pemantauan pertumbuhan, diperkenankan melakukan pelayanan dengan protokol kesehatan," ujarnya. 

Tidak hanya itu, lanjut Lukman, anak dengan gizi buruk mulai bulan timbang Februari dan seterusnya akan dilakukan pengukuran pita lingkar lengan atas, tujuannya untuk penapisan kasus gizi buruk di Banda Aceh.

Sebagai informasi, sejauh ini Dinas Kesehatan telah menetapkan tiga puskesmas rujukan anak gizi buruk di Banda Aceh yaitu Puskesmas Kuta Alam, Lampaseh Kota dan Meuraxa.

"Untuk meningkatkan keberhasilan program pelayanan gizi di bulan timbang Februari mendatang, puskesmas berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19," kata Lukman. 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021