Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menurunkan tim tenaga ahli menyurvei di calon lokasi perencanaan pengembangan budidaya udang di Kabupaten Aceh Timur.

Bupati Aceh Timur Hasballah HM Thaib di Idi, ibu kota Kabupaten Aceh Timur, Jumat, mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menyiapkan 10 ribu hektare lahan untuk pengembangan budi daya udang tersebut.

"Kami berharap tim survei KKP bisa merekomendasikan lahan yang disiapkan tersebut, sehingga rencana pengembangan budi daya udang bisa terealisasi," kata Hasballah HM Thaib 

Hasballah HM Thaib mengatakan 10 ribu hektare lahan yang disiapkan untuk pengembangan budi daya udang tersebut tersebar di 14 kecamatan pesisir di Kabupaten Aceh Timur.

Jika terealisasi, kata Bupati Aceh Timur, 10 ribu hektare lahan tersebut akan dijadikan tambak udang vaname. Tambak bud daya tersebut akan menjadi proyek percontohan secara nasional.

"Kami berterima kasih kepada tim survei KKP yang melihat langsung lokasi rencana pengembangan budi daya udang. Semoga kehadiran tim KKP ini memberi manfaat bagi masyarakat Aceh Timur," kata Hasballah HM Thaib.

Hasballah HM Thaib berharap program nasional pengembangan budi daya udang tersebut akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Aceh Timur serta menjadikan kabupaten itu sebagai sentra produksi udang.

"Program ini akan mendongkrak ekonomi masyarakat di segala sektor, jadi tidak hanya petani tambak. Kami berharap program ini segera terwujud sehingga Kabupaten Aceh Timur bangkit seperti daerah lain," kata Hasballah HM Thaib. 

Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan pada Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya KKP RI Tinggal Hermawan mengatakan program pengembangan budidaya udang di Aceh Timur tersebut masih dalam tahap perencanaan. 

Meskipun demikian, kata Tinggal Hermawan, pihaknya sudah sepakat mengembangkan tambak masyarakat di Aceh Timur, sehingga produktivitas yang selama ini dikelola secara tradisional dapat ditingkatkan. 

“Langkah pertama kami lakukan adalah meninjau lokasi, sehingga dapat diketahui kondisi lahan dan kondisi air. Tim teknis kami yang memutuskan," kata Tinggal Hermawan.

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021