Bupati Jayawijaya Provinsi Papua Jhon Richard Banua meminta umat muslim tidak bersalaman atau berjabat tangan sebelum maupun sesudah melaksanakan Shalat Idul Fitri sebagi bagian dari pencegahan penyebaran COVID-19.
Bupati Jhon Banua di Distrik Wollo, Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan telah disampaikan protab pencegahan COVID-19 pada hari raya umat muslim tahun ini.
"Terkait pencegahan COVID-19, kami sudah melakukan sesuai protab. Untuk Shalat Id tetap menjaga jarak dan tidak ada salam-salaman saat pagi itu," katanya.
Ia mengatakan tidak semua titik pemukiman warga diberikan izin untuk melaksanakan tarawih. Upaya itu merupakan bagian dari melindungi warga atas ancaman virus corona.
"Yang kita tentukan adalah tempat yang diberikan izin untuk tarawih. Mungkin di masjid yang besar di Yapis, tetapi tetap menjaga jarak, penggunaan masker itu sudah protab jadi harus dilakukan," katanya.
Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jayawijaya juga mengimbau jamaah yang merasa kurang sehat atau mengalami gejala batuk agar tinggal di rumah saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri.
Ketua MUI Jayawijaya H Ahmad Sholehudin mengatakan saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri di masjid dan mushalla umat harus menggunakan masker, hand sanitizer dan menjaga jarak.
"Meminimalisir penularan atau tertularnya wabah corona, yang kurang sehat atau ada riwayat batuk, disarankan tinggal di rumah. Ini sudah keputusan baku," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Bupati Jhon Banua di Distrik Wollo, Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan telah disampaikan protab pencegahan COVID-19 pada hari raya umat muslim tahun ini.
"Terkait pencegahan COVID-19, kami sudah melakukan sesuai protab. Untuk Shalat Id tetap menjaga jarak dan tidak ada salam-salaman saat pagi itu," katanya.
Ia mengatakan tidak semua titik pemukiman warga diberikan izin untuk melaksanakan tarawih. Upaya itu merupakan bagian dari melindungi warga atas ancaman virus corona.
"Yang kita tentukan adalah tempat yang diberikan izin untuk tarawih. Mungkin di masjid yang besar di Yapis, tetapi tetap menjaga jarak, penggunaan masker itu sudah protab jadi harus dilakukan," katanya.
Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jayawijaya juga mengimbau jamaah yang merasa kurang sehat atau mengalami gejala batuk agar tinggal di rumah saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri.
Ketua MUI Jayawijaya H Ahmad Sholehudin mengatakan saat pelaksanaan Shalat Idul Fitri di masjid dan mushalla umat harus menggunakan masker, hand sanitizer dan menjaga jarak.
"Meminimalisir penularan atau tertularnya wabah corona, yang kurang sehat atau ada riwayat batuk, disarankan tinggal di rumah. Ini sudah keputusan baku," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021