Banda Aceh (ANTARA) - Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah menegaskan pelayanan Polri tidak boleh berhenti dalam kondisi apa pun, termasuk saat terjadi bencana di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
"Apabila gedung Polres atau Polsek mengalami kerusakan, pelayanan kepolisian harus tetap berjalan, termasuk dengan membuka markas komando sementara," kata Marzuki Ali Basyah di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Marzuki Ali Basyah saat membuka Gelar Operasional (GO) Semester II Polda Aceh Tahun 2025 di Gedung Presisi Polda Aceh.
Menurut dia, kehadiran Polri di tengah bencana merupakan simbol kehadiran negara yang tidak boleh absen seperti bencana banjir di sejumlah kabupaten kota di Provinsi Aceh
Saat ini, kata Kapolda, Provinsi Aceh sedang menghadapi peningkatan ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, serta cuaca ekstrem.
Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap keselamatan masyarakat, stabilitas sosial, serta operasional pemerintahan dan pelayanan publik, kata Marzuki Ali Basyah.
Kondisi tersebut menuntut kehadiran Polri, tidak hanya tampak secara fisik di lapangan, tetapi benar-benar hadir dengan kemampuan mengatur, mengendalikan, dan menyelesaikan persoalan secara cepat.
"Selain itu juga disertai kepedulian terhadap penderitaan masyarakat serta ketepatan dalam setiap pengambilan keputusan," kata jenderal polisi bintang dua tersebut.
Kapolda menekan jajaran yang tidak terdampak bencana secara langsung wajib membantu Polres yang terdampak, baik melalui pengerahan personel, logistik, maupun dukungan operasional lainnya.
"Bantuan tersebut tidak harus besar, tetapi harus nyata dan berkelanjutan sebagai wujud empati dan solidaritas institusi. Serta hadir secara cepat dan nyata di lokasi terdampak untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Ia juga mengingatkan jajaran untuk tetap waspada karena bencana alam berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memprovokasi masyarakat, termasuk melalui isu separatisme simbolik, penyebaran hoaks, maupun narasi yang dapat menurunkan kepercayaan terhadap negara.
"Penguatan komunikasi publik serta pendekatan humanis kepada masyarakat korban bencana menjadi penting. Polda Aceh terus memperkuat komando, dan memastikan seluruh jajaran bergerak dalam satu arah yang sama melindungi masyarakat dan menjaga keamanan dalam negeri," kata Marzuki Ali Basyah.
