Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan peningkatan mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis holistik integratif (HI) merupakan investasi masa depan bagi sebuah bangsa.

“Penguatan PAUD menjadi sebuah upaya dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia khususnya di Aceh,” kata Nova di sela-sela meluncurkan PAUD berbasis Holistik Integratif (HI) disertai dengan penandatanganan MoU bersama 17 mitra terkait, yang digelar secara virtual dari Restoran Meuligoe Gubernur, Banda Aceh, Jumat. 

Ia menjelaskan dengan diluncurkannya program tersebut, maka Aceh menjadi provinsi pertama dan satu-satunya di Indonesia pada tahun 2021 ini, yang secara resmi menghadirkan layanan PAUD terpadu dan menyeluruh atau Holistik Integratif (HI) dalam upaya mengefektifkan pengembangan potensi anak.

"Saya sependapat dengan Bunda PAUD Aceh, bahwa perhatian bagi pendidikan anak usia dini harus kita tingkatkan dan perlu didukung bersama, demi kemajuan pendidikan di Aceh sehingga mampu mewujudkan generasi muda Aceh yang carong, meuadab dan teuga (pintar, santun dan kuat)," kata Nova.

Gubernur juga menambahkan, pengembangan sistem pendidikan usia dini yang berkualitas di Indonesia khususnya Aceh sangat perlu dilakukan, agar terciptanya generasi unggul yang siap menjadi penerus pembangunan bangsa.

“Pemerintah Aceh sangat mendukung dan mengapresiasi terobosan dan inovasi yang dilakukan Bunda PAUD Aceh,” katanya.

Nova menyebutkan, dalam upaya pengembangan mutu PAUD, ada beberapa cacatan penting yang harus diperhatikan yaitu Bonus Demografi yang akan dihadapi Indonesia dalam kurun waktu 25 tahun mendatang.

Menurut dia, pada masa itu jumlah penduduk usia produktif antara 18 - 50 tahun, akan melonjak tajam sebanyak mencapai 70 persen yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2045 mendatang.

"Ini bisa membawa dampak positif dan negatif. Positifnya, beban penduduk usia produktif menanggung penduduk usia non-produktif akan lebih rendah. Tapi beban itu akan ringan kalau penduduk usia produktif mampu memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya. Jika tidak, bencana sosial akan terjadi karena pengangguran semakin meningkat. Belum lagi munculya berbagai persoalan psiko-sosial," kata Nova.

Nova mengatakan anak-anak cenderung akrab dengan dunia digital yang membuat mereka tumbuh menjadi generasi individualis dan anti-sosial.

Kondisi dilematis tersebut juga menjadi perhatian dari PBB sehingga dalam Sustainable Development Goals (SDgs) atau program pembangunan berkelanjutan, lembaga perserikatan itu mendorong semua negara agar memberi perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan di semua tingkatan termasuk PAUD.

Direktur PAUD Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (Kemedikbud Ristek), Muhammad Hasbi, menyambuat baik upaya Pemerintah dan Bunda PAUD Aceh dalam menghidupkan dan mengembangkan kembali PAUD HI, dengan ini menunjukkan kerja optimal Aceh untuk menghadirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehat, cerdas, dan ceria serta berakhlak mulia.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada Bunda PAUD Aceh dan Kabupaten Kota dan selamat atas peluncurnan ini, hal ini menandai upaya pengembangan upaya pendidikan anak usia dini ke arah lebih baik," katanya.

Ia menambahkan pengembangan pendidikan anak usia dini sangat berperan penting pada tumbuh kembang anak yang berkolerasi positif pada kemajuan suatu bangsa.

Ia menyebutkan PAUD berfungsi untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak di usia emas, mengoptimalkan prestasi akademik anak, kemudian mempersiapkan mentalitas anak sebelum memasuki pendidikan formal dan mengoptimalkan pengembangan karakter anak.

"Banyak pakar mengatakan bahwa semakin dini pengembangan dilakukan maka semakin kuat karakter itu akan tertanam pada anak kita yang akan terbawa hingga dewasa. PAUD memiliki peran penting dalam, mengupayakan untuk memutus rantai kemiskinan,” katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021