Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan tingkat hunian hotel dan penginapan di Provinsi Aceh hingga pertengahan 2021 terus menurun sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Tingkat hunian hotel terus menurun dan semakin hancur menyusul meningkatkan angka kasus COVID-19. Kondisi ini membuat pengelola hotel dan penginapan tidak mampu menutupi biaya operasional," kata Sekretaris PHRI Aceh Octowandi di Banda Aceh, Kamis.

Menurut Octowandi, tingkat hunian berkisar 10 hingga 20 persen dari 3.000-an kamar hotel maupun penginapan yang tersebar di 23 kabupaten kota di Provinsi Aceh.

Octowandi mengatakan sepanjang semester pertama 2021, tingkat hunian hotel sempat membaik pada Maret lalu. Di mana saat itu grafik kasus COVID-19 di Aceh masih landai dan tidak melonjak seperti sekarang ini.

"Setelah itu terus turun sampai sekarang. Kondisi ini membebankan manajemen hotel dan penginapan seperti membayar gaji karyawan dan listrik. Untuk listrik juga tidak ada bantuan dari pemerintah. Listrik katanya," kata Octowandi 

Octowandi mengatakan dengan kondisi tersebut, manajemen hotel dan penginapan di bawah naungan PHRI Aceh terpaksa mengurangi karyawan hingga 50 persen.

"Pengurangan dilakukan untuk mengurangi beban operasional. Pengurangan dilakukan ada yang dirumahkan dan ada yang diberhentikan. Hal ini semata-mata untuk bertahan, sehingga tidak menghentikan usaha," kata Octowandi.
 

Pewarta: Muhammad HSA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021