Banda Aceh (ANTARA) - Zakat produktif Baitul Mal Aceh (BMA) membantu mengantarkan anak petani Muhammad Rizki (23) asal Pidie, Aceh, berkarier sebagai karyawan staff Food & Beverage Service di Hotel Palm Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia.
Anggota Badan BMA Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Mukhlis Sya'ya, di Banda Aceh, Rabu, menjelaskan Rizki bekerja di sana sejak Maret 2025 setelah sebelumnya menerima beasiswa vokasi BMA 2023 pada program studi perhotelan di International Tourism College (ITC) Aceh.
"Sebagai amil, kami sangat bangga dan senang dengan pencapaian Rizki. Ini bukti nyata dana zakat BMA dengan program berkualitas dan mitra kerja yang tepat dapat menjadikan anak-anak dari keluarga mustahik meraih mimpinya hingga berkarir di level internasional," katanya.
Baca juga: BMA targetkan Rp92,5 miliar zakat dan infak terkumpul pada 2025
Mukhlis menyampaikan anak petani alumni SMAN Glumpang Tiga Pidie itu selama menempuh pendidikan vokasi di ITC Aceh diberikan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai hotelier.
Berbekal ilmu yang didapatkan, lanjut dia, Rizki pun menunjukkan kinerja yang memuaskan dan mendapatkan apresiasi dari pihak hotel tempatnya bekerja.
“Hal itu dapat dilihat dari gaji yang dia terima pada bulan pertama mencapai RM1.650 atau sekitar Rp6,1 juta,” katanya.
Tidak hanya itu, berkat zakat dari BMA, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan petani Sulaiman dan Hamamah di Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie, Aceh, juga sudah terdaftar sebagai mahasiswa D-III pada program studi Hotel and Hospitality di East West International College (EWIC) di Seremban, Malaysia.
“Keberhasilan Muhammad Rizki tersebut juga membuktikan program zakat produktif di BMA telah mampu melahirkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global,” katanya.
Di sisi lain, Direktur ITC Aceh Muhammad Nasir mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama dengan BMA.
Dia mengatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab secara moral bersama BMA dalam rangka membantu generasi muda Aceh dari keluarga miskin untuk berprestasi. Mereka pun akan kembali mengirim dua orang putra Aceh ke Malaysia pada tahun ini.
"Kami terus berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global sebagai ikhtiar dari kami membantu Pemerintah Aceh menurunkan angka kemiskinan," katanya.
Sementara itu, penerima zakat produktif BMA Muhammad Rizki mengungkapkan bahwa beasiswa vokasi dari BMA menjadi titik balik dalam hidupnya.
Setelah lulus SMA pada 2019, ia sempat hampir mengubur impian untuk melanjutkan kuliah karena keterbatasan ekonomi. Namun, berkat beasiswa tersebut, harapannya tidak jadi sirna.
Karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada para amil dan muzakki BMA serta civitas akademika ITC Aceh yang telah membantunya mewujudkan impian menjadi karyawan di hotel berbintang empat di Negeri Jiran, Malaysia.
"Semoga rezeki yang saya peroleh dapat membantu menafkahi orang tua dan keluarga serta akan Allah catatkan sebagai amal jariah untuk amil dan muzakki semuanya," katanya.
Baca juga: Lazismu Aceh himpun ZIS Rp1,18 miliar selama Ramadhan 1446 H