Aparat gabungan TNI-Polri mengejar sembilan narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Jumat sore. 

“Iya benar, petugas kepolisian bekerjasama dengan TNI dari Kodim 0110 Abdya malam ini terus melakukan pengejaran, dan melakukan razia penyekatan di jalan nasional untuk antisipasi napi kabur ke luar daerah,” kata Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution di Blangpidie, Jumat malam.   

Kapolres Muhammad Nasution mengatakan, selain melakukan razia penyekatan di beberapa titik jalan nasional sebagai upaya mempersempit ruang gerak napi. Aparat Kepolisian bersama TNI dari Kodim Abdya juga melakukan penyisiran di kawasan pegunungan.   

Sebab, dari informasi sementara diperoleh aparat semua napi yang kabur tersebut melarikan diri ke arah gunung di belakang Lapas Blangpidie, dan diharapkan waktu singkat semua napi kabur tersebut bisa tertangkap kembali. 

Baca juga: Sembilan narapidana Lapas Blangpidie kabur

“Satu dari sembilan napi kabur itu sudah berhasil ditangkap saat melarikan diri ke arah gunung sekira pukul 17.45 WIB atau sekitar 15 menit pasca kejadian narapidana melarikan diri dari lapas Blangpidie,” kata Kapolres. 

Sementara Kepala Lapas kelas II-b Blangpidie, Ahmad Widodo menjelaskan, sembilan napi melarikan diri sekitar pukul 17.30 WIB itu setelah menusuk seorang petugas di pintu penyekat lalu menerobos ke pintu berikutnya hingga sampai ke pintu utama. 

Setelah pintu gerbang atau pintu utama tidak berhasil dibuka, lalu napi-napi itu mendobrak pintu aula kantor. Setelah memasuki aula, para napi itu mendapatkan beberapa alat yang sering dipakai untuk kerja bhakti. 

“Ruang aula itu sebagai gudang sekarang. Jadi, ada parang ada palu dan alat-alat lain disitu. Kemudian napi menjebol dua teralis besi jendela lalu napi melompat keluar Lapas dan dikerja oleh petugas,” kata Widodo. 

Amatan di lapangan terlihat teralis besi jendela ruang aula kantor Lapas patah, dan darah berceceran di lantai kantor termasuk pecahan kaca bertaburan mulai dari pintu penyekat hingga ke jendela lewat napi melompat. 

Kemudian di lantai bawah ruang aula itu juga ada sebuah palu ukuran sedang terletak persis di bawah jendela yang dipatahkan. Diperkiran palu tersebut digunakan napi untuk mematahkan teralis besi jendela itu. 

“Pada saat kejadian ada satu regu lima orang petugas sedang piket di Lapas. Mereka (petugas) sempat menahan napi agar tidak kabur. Tapi narapidana itu menusuk petugas. Petugas yang ditusuk itu sekarang di rumah sakit umum daerah Tengku Peukan menjalani perawatan medis,” jelas Ahmad Widodo.      

 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021