Pemerintah Kota Sabang menyembelih sebanyak 58 ekor ternak meliputi 54 ekor sapi dan empat ekor kerbau saat tradisi meugang dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, guna melayani kebutuhan daging di tengah masyarakat.

"Pada meugang pertama (18/7) kemarin kami menyembelih 29 ekor sapi dan dua ekor kerbau. Sementara, meugang ke dua hari ini ada 25 ekor sapi dan dua ekor kerbau yang disembelih," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Jaya Saputra di Kota Sabang, Senin.

Dia menjelaskan sapi dan kerbau yang disembeli dalam tradisi meugang pertama telah dinyatakan sehat, dan juga tidak ditemukan kasus fasciola hepatica/cacing hati pada sapi dan kerbau pascapenyembelihan.

Namun, pada perayaan meugang hari kedua, pihaknya menemukan satu kasus fasciola hepatica atau cacing hati pada sapi.

"Alhamdulillah kemarin kami tidak menemukan kasus fasciola hepatica pada hati sapi. Tapi, sayangnya hari ini kita mendapati satu kasus fasciola hepatica/cacing hati pada hati sapi," katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya kemudian menyita bagian hati sapi yang terkontaminasi cacing hati tersebut, kemudian menanamnya. Sementara, bagian tubuh sapi lainnya tetap bisa dikonsumsi dan dijual kepada masyarakat Pulau Weh itu.

"Bagian hati yang terinfeksi cacing hati akan berdampak buruk jika dikonsumsi dan bisa menyebar ke manusia, sedangkan bagian tubuh sapi lainnya tidak masalah, tetap bisa dikonsumsi tanpa mengurangi kualitasnya," kata Jaya.

Jaya memastikan kualitas daging yang dijual pedagang di Sabang terjamin aman, karena pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan ternak dan surat kesehatan hewan sebelum acara penyembelihan.

Ia mengatakan pada meugang hari pertama, jumlah pedagang yang menjual daging meugang sekitar 29 lapak. Jumlah ini menurun pada meugang hari kedua, yang hanya tersisa 26 lapak pedagang.

Memang pada meugang Idul Adha itu, menurut dia, jumlah ternak yang disembelih pun lebih sedikit dibandingkan meugang saat menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dikarenakan pada hari pertama Idul Adha, warga juga akan melakukan penyembelihan lagi hewan kurban di masing-masing gampongnya.

“Untuk harga daging dalam tradisi meugang masih cenderung normal, sekitar Rp160-170 ribu per kilogram," katanya.
 

Pewarta: Arwella Zulhijjah Sari

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021