Bank Indonesia Provinsi Aceh menyatakan salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan di Aceh adalah melalui program jangka pendek yang menyentuh langsung masyarakat miskin.

“Artinya, program yang diluncurkan targetnya terhadap daftar penduduk yang dikategorikan miskin sesuai dengan nama dan alamat,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya terkait rilis yang diterbitkan BPS Provinsi Aceh terkait data kemiskinan. BPS menyebutkan jumlah penduduk miskin di provinsi ujung barat Indonesia itu bertambah 330 orang sehingga menjadi 834,24 ribu orang selama periode September 2020 hingga Maret 2021.

Ia menjelaskan dengan program menyasar langsung masyarakat miskin, dipastikan mereka akan mampu mengkonsumsi uang hasil pendapatannya dengan harga sejumlah bahan makanan dan non bahan makanan di atas garis angka konsumsi orang miskin.

“Setiap bupati/camat/keuchik mengetahui siapa saja penduduknya yang dikategorikan miskin tersebut sehingga tidak salah sasaran dalam menjalankan program,” katanya.

Menurut dia  bantuan dana akan mampu meningkatkan konsumsi bahan makanan dan non bahan makanan di atas standar angka miskin.

Kemudian Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota juga mendorong, mempermudah dan memfasilitasi agar masyarakat dapat dengan mudah menjalankan kegiatan produktif sehingga memiliki pendapatan yang lebih baik

Selanjutnya adanya kerja sama yang  baik antara pemerintah daerah, Pemerintah Pusat, swasta,pelaku usaha untuk menciptakan peluang produktif dan lapangan usaha harus terus dijadikan program utama.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021