Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh mengatakan 375 orang pasien infeksi virus corona dilaporkan telah sembuh per hari ini dan paling banyak warga asal Kota Banda Aceh.
“Hari ini warga Banda Aceh paling banyak sembuh dari COVID-19 yaitu sebanyak 153 orang,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.
Dia menjelasakan selain warga Banda Aceh, pasien sembuh dari infeksi virus corona juga bertambah sebanyak 56 orang di Aceh Besar, 30 orang Aceh Tenggara, 24 orang Aceh Tamiang, 20 orang Pidie, 19 orang Aceh Tengah, 15 orang Aceh Singkil, 10 orang Nagan Raya.
Baca juga: Aceh penambahan 385 kasus baru COVID, Banda Aceh paling tinggi
Selanjutnya, sembilan orang warga Langsa, Aceh Timur, Aceh Jaya dan Pidie Jaya masing-masing tujung orang, Aceh Utara lima orang, Bireuen dan Gayo Lues empat orang, Lhokseumawe dua orang dan Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, serta Subulussalam sama-sama satu orang.
Sementara penderita COVID-19 baru juga bertambah 181 orang per hari ini meliputi warga Banda Aceh 63 orang, Aceh Besar 43 orang, Lhokseumawe 18 orang, warga Sabang 11 orang, Subulussalam tujuh orang dan puluhan lainnya tersebar di beberapa kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu.
Baca juga: Banda Aceh dan Aceh Besar paling tinggi kasus aktif COVID-19
"Sedangkan penderita COVID-19 yang meninggal dunia juga bertambah 30 orang dalam laporan 24 jam ini," kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.
Yakni warga Langsa tujuh orang, Banda Aceh lima orang, Aceh Tenggaran empat orang, Aceh Besar tiga orang, Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Bireuen dan Pidie masing-masing dua orang dan satu orang warga Nagan Raya, katanya lagi.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 26.309 orang, di antaranya 6.208 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandir, 18.970 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.131 orang meninggal dunia dalam kondisi infeksi virus corona.
Baca juga: Dinas Kesehatan duga varian Delta picu peningkatan kasus COVID-19
Ia menambahkan saat ini tercatat dua daerah zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19 di Aceh yakni Banda Aceh dan Sabang. Sementara Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Simeulue dan Aceh Singkil merupakan zona oranye atau risiko sedang.
Sedangkan zona kuning atau risiko rendah peningkatan kasus COVID-19 meliputi Aceh Tenggara, Aceh Timur, Pidie Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Subulussalam.
Namun, kata dia, saat ini belum ada daerah di Aceh yang zona hijau atau zona aman dari transmisi virus corona.
“Karena itu, potensi penularan virus corona dan peningkatan COVID-19 di Aceh masih berpeluang terjadi di semua kabupaten/kota dengan tingkat risiko yang berbeda-beda sesuai peta zonasi risikonya masing-masing,” katanya.
Sebab itu, dia mengimbau warga untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi risiko terinfeksi. Penting bagi warga untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak mendesak seperti berpergian ke zona oranye dan zona merah.
“Masyarakat di zona oranye dan merah, selain menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, sepatutnya menghindari berpergian ke zona kuning. Pandemi COVID-19 bisa cepat berakhir jika saling menahan diri dan menjaga antar sesama,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Hari ini warga Banda Aceh paling banyak sembuh dari COVID-19 yaitu sebanyak 153 orang,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.
Dia menjelasakan selain warga Banda Aceh, pasien sembuh dari infeksi virus corona juga bertambah sebanyak 56 orang di Aceh Besar, 30 orang Aceh Tenggara, 24 orang Aceh Tamiang, 20 orang Pidie, 19 orang Aceh Tengah, 15 orang Aceh Singkil, 10 orang Nagan Raya.
Baca juga: Aceh penambahan 385 kasus baru COVID, Banda Aceh paling tinggi
Selanjutnya, sembilan orang warga Langsa, Aceh Timur, Aceh Jaya dan Pidie Jaya masing-masing tujung orang, Aceh Utara lima orang, Bireuen dan Gayo Lues empat orang, Lhokseumawe dua orang dan Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, serta Subulussalam sama-sama satu orang.
Sementara penderita COVID-19 baru juga bertambah 181 orang per hari ini meliputi warga Banda Aceh 63 orang, Aceh Besar 43 orang, Lhokseumawe 18 orang, warga Sabang 11 orang, Subulussalam tujuh orang dan puluhan lainnya tersebar di beberapa kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu.
Baca juga: Banda Aceh dan Aceh Besar paling tinggi kasus aktif COVID-19
"Sedangkan penderita COVID-19 yang meninggal dunia juga bertambah 30 orang dalam laporan 24 jam ini," kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.
Yakni warga Langsa tujuh orang, Banda Aceh lima orang, Aceh Tenggaran empat orang, Aceh Besar tiga orang, Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Bireuen dan Pidie masing-masing dua orang dan satu orang warga Nagan Raya, katanya lagi.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 26.309 orang, di antaranya 6.208 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandir, 18.970 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.131 orang meninggal dunia dalam kondisi infeksi virus corona.
Baca juga: Dinas Kesehatan duga varian Delta picu peningkatan kasus COVID-19
Ia menambahkan saat ini tercatat dua daerah zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19 di Aceh yakni Banda Aceh dan Sabang. Sementara Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Simeulue dan Aceh Singkil merupakan zona oranye atau risiko sedang.
Sedangkan zona kuning atau risiko rendah peningkatan kasus COVID-19 meliputi Aceh Tenggara, Aceh Timur, Pidie Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Subulussalam.
Namun, kata dia, saat ini belum ada daerah di Aceh yang zona hijau atau zona aman dari transmisi virus corona.
“Karena itu, potensi penularan virus corona dan peningkatan COVID-19 di Aceh masih berpeluang terjadi di semua kabupaten/kota dengan tingkat risiko yang berbeda-beda sesuai peta zonasi risikonya masing-masing,” katanya.
Sebab itu, dia mengimbau warga untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi risiko terinfeksi. Penting bagi warga untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas yang tidak mendesak seperti berpergian ke zona oranye dan zona merah.
“Masyarakat di zona oranye dan merah, selain menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, sepatutnya menghindari berpergian ke zona kuning. Pandemi COVID-19 bisa cepat berakhir jika saling menahan diri dan menjaga antar sesama,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021