Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh,mengembangkan tanaman lada sebagai komoditi unggulan daerah tersebut. Dijadikannya komoditi Lada sebagai produk unggulan pertanian tersebut, didukung oleh kondisi geografis Kota Lhokseumawe yang cocok untuk pengembangan tanaman dimaksud.
Ketua DPRK Lhokseumawe M.Yassir Umar, Rabu, mengatakan, bahwa salah satu usaha untuk pengembangan dibidang pertanian, adalah dengan pengembangan tanaman lada. Dimana, tanaman dimaksud, selain didukung oleh kondisi geografis juga masih banyak lahan potensial yang tersedia.
Untuk tahun 2015, telah dianggarkan biaya untuk penanaman dan pengembangan tanaman lada sebesar 30 Hektare, yang tersebar di Tiga kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe. antara lain, Kecamatan Muara Satu, Muara Dua dan Kecamatan Blang Mangat.
Lanjutnya, prioritas penanaman lada di Kota Lhokseumawe, sasarannya adalah pada lahan-lahan masyarakat yang selama ini terlantar dan tidak ditanami dengan tanaman produktif.
“Kita harapkan, lahan-lahan yang selama ini tidak dioptimalkan dengan baik, dapat ditanami dengan tanaman Lada. Selain lebih produktif, juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,†ungkap Yassir.
Kembali dikatakannya, realisasi program penanaman komoditi lada dimaksud, akan diawasi secara ketat. Mulai dari pendistribusian bantuan, berupa bibit, pupuk hingga kebutuhan pertanian lainnya hingga perawatan tanaman yang dilakukan oleh dinas terkait.
“Kita harapkan, agar program ini benar-benar berhasil dan membawa dampak yang baik terhadap ekonomi masyarakat. Sehingga akan benar-benar diawasi mulai dari awal hingga akhir. Kita tidak mau gagal dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat, tapi tidak membawa hasil sebagaimana kita harapkan,†tegas Ketua DPRK Lhokseumawe itu.
Tambah Yassir lagi, Aceh dulu dikenal dengan tanaman lada. Bahkan memiliki nilai historis dengan salah satu komoditi jenis rempah-rempah tersebut. Oleh karena, memiliki kecocokan secara geografis dan ketersedian lahan. Maka Pemko Lhokseumawe mengembangkan tanaman lada. Bahkan diharapkan, Lada dapat menjadi salah satu ikon produk pertanian di Kota Lhokseumawe, pungkas Yassir.
Ketua DPRK Lhokseumawe M.Yassir Umar, Rabu, mengatakan, bahwa salah satu usaha untuk pengembangan dibidang pertanian, adalah dengan pengembangan tanaman lada. Dimana, tanaman dimaksud, selain didukung oleh kondisi geografis juga masih banyak lahan potensial yang tersedia.
Untuk tahun 2015, telah dianggarkan biaya untuk penanaman dan pengembangan tanaman lada sebesar 30 Hektare, yang tersebar di Tiga kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe. antara lain, Kecamatan Muara Satu, Muara Dua dan Kecamatan Blang Mangat.
Lanjutnya, prioritas penanaman lada di Kota Lhokseumawe, sasarannya adalah pada lahan-lahan masyarakat yang selama ini terlantar dan tidak ditanami dengan tanaman produktif.
“Kita harapkan, lahan-lahan yang selama ini tidak dioptimalkan dengan baik, dapat ditanami dengan tanaman Lada. Selain lebih produktif, juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,†ungkap Yassir.
Kembali dikatakannya, realisasi program penanaman komoditi lada dimaksud, akan diawasi secara ketat. Mulai dari pendistribusian bantuan, berupa bibit, pupuk hingga kebutuhan pertanian lainnya hingga perawatan tanaman yang dilakukan oleh dinas terkait.
“Kita harapkan, agar program ini benar-benar berhasil dan membawa dampak yang baik terhadap ekonomi masyarakat. Sehingga akan benar-benar diawasi mulai dari awal hingga akhir. Kita tidak mau gagal dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat, tapi tidak membawa hasil sebagaimana kita harapkan,†tegas Ketua DPRK Lhokseumawe itu.
Tambah Yassir lagi, Aceh dulu dikenal dengan tanaman lada. Bahkan memiliki nilai historis dengan salah satu komoditi jenis rempah-rempah tersebut. Oleh karena, memiliki kecocokan secara geografis dan ketersedian lahan. Maka Pemko Lhokseumawe mengembangkan tanaman lada. Bahkan diharapkan, Lada dapat menjadi salah satu ikon produk pertanian di Kota Lhokseumawe, pungkas Yassir.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015