Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kapal cepat KM Exspres Bahari 3B kini mulai melayani pelayaran antarpulau dari dan ke daratan Aceh, yakni Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, ke Pulau Simeulue (Kabupaten Simeulue) dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di  daerah itu.

General Manajer PT Pelayaran Sakti Inti Makmur, Ki Agus Ahmad Tajudin, saat dihubungi di Tapaktuan, Minggu, mengatakan, pelayaran perdana diresmikan oleh Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra, melalui pelabuhan Labuhanhaji, Sabtu (28/3).

Kapal cepat itu mampu mengangkut 208 penumpang yang terdiri tiga ruang, yakni VIP, eksekutif, dan ruang bisnis. Dari tiga kelas tersebut, terdapat perbedaan layanan mulai dari tempat duduk maupun dekorasi ruangannya.

Kapal cepat ini hanya membutuhkan waktu tempuh selama 3,5 jam dari Labuhanhaji menuju Simeulue maupun sebaliknya dalam kondisi cuaca normal.

Ia menyatakan bahwa keberadaan KM Exspess Bahari 3B merupakan bagian dari pengembangan atau ekspansi bisnis dengan melakukan penambahan rute pelayaran di Aceh, setelah sebelumnya telah memberikan pelayanan pengangkutan penumpang rute, Ulee Lheue Banda Aceh menuju Balohan, Sabang (Pulau Weh).

Dia mengatakan kapal cepat yang melayani jalur transportasi laut itu beroperasi enam kali dalam seminggu, kecuali hari Jumat, yakni dari Labuhanhaji berangkat setiap Senin, Rabu dan Sabtu, sedangkan dari Simeulue berangkat setiap Selasa, Kamis dan Minggu, dengan jadwal keberangkatan pukul 09.00 WIB.

Mengenai harga tiket, menurutnya, cukup ekenomis. Harga tiket kelas bisnis hanya Rp125.000, eksekutif Rp150.000, dan VIP Rp165.000, sedangkan untuk anak-anak umur tiga tahun ke bawah Rp 15.000 per penumpang.

Selama dalam pelayaran, penumpang akan mendapatkan makanan ringan, begitu juga untuk hiburan di dalam para penumpang dimanjakan dengan layar monitor. Kapal cepat yang diawaki 10 ABK itu, untuk lokasi keberangkatan maupun jadwal tiba berada di pelabuhan kargo Sinabang yang tak jauh dari Kota Sinabang.

Untuk tahap awal, sambung Ki Agus, manajemen masih melakukan operasional uji coba dan bila keadaan memungkinkan akan mengoperasikan kapal cepat pulang pergi (PP) dari Labuhanhaji - Sinabang. Begitu juga untuk rute pelayaran ke Kabupaten Aceh Jaya maupun ke Aceh Singkil, pihaknya menyatakan rute tersebut bukan tidak mungkin dilayani dan saat ini masih dalam pemantauan dan pengkajian yang mendalam dan matang.

Sementara itu, Bupati Sama Indra mengatakan dengan adanya pelayaran kapal cepat Express Bahari tersebut, pihaknya berharap arus orang maupun barang akan semakin lancar dan sekaligus dapat mengurangi biaya yang pada gilirannya akan dapat menurunkan harga berbagai komoditas kebutuhan pokok di Pulau Simeulue.

Atas nama rakyat dan Pemkab Aceh Selatan, kata Bupati, pihaknya memberi apresiasi yang tinggi kepada PT Pelayaran Sakti Inti Makmur yang telah mampu menyediakan moda transportasi laut berupa kapal cepat yang melayani rute Labuhanhaji ¿ Simeulue.

"Kami patut berbangga dan bersyukur, karena ini merupakan tonggak sejarah baru bagi perkembangan pelayaran wilayah Barat Selatan Aceh. Khususnya yang menghubungkan Labuhanhaji dan Simeulue. Kita telah menunggu sangat lama akan kehadiran kapal cepat seperti ini," kata Bupati.

Bila dahulu untuk menuju ke Simeulu dari Labuhanhaji maupun sebaliknya, sampai 7 - 8 jam perjalanan menggunakan Kapal Feri, ujar Bupati, maka dengan adanya kapal cepat ini, sudah bisa menghemat waktu sampai 3,5 - 4,5 jam yakni perjalanan hanya ditempuh dalam waktu 3,5 jam.

"Kehadiran kapal cepat ini, juga kita harapkan dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di kedua kabupaten yakni Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Simeulue, karena dengan semakin cepatnya waktu tempuh maka minat masyarakat untuk melakukan perjalanan juga akan semakin meningkat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan, yang lebih penting dari percepatan waktu tempuh Labuhanhaji - Simeulue tersebut adalah, bagaimana dapat mempercepat pembangunan ekonomi kedua daerah.

Dalam hal kemajuan pembangunan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari kapasitas atau kemampuan produksi suatu wilayah, tingkat penyerapan tenaga kerja, distribusi pendapatan antara berbagai golongan rumah tangga, dan lain sebagainya.

Kemakmuran ekonomi tersebut, menurut Bupati, tidak didapat secara instan, malainkan dicapai dalam jangka waktu panjang melalui suatu proses yang berkelanjutan dan terus menerus, artinya bahwa banyak indikator untuk mengatakan rakyat sejahtera atau tidak.

Kendatipun tingkat pendapatan dan kecukupan gizi mungkin merupakan indikator dominan dan sering digunakan, namun bila kedua daerah ini sudah mencapai pembangunan ekonomi yang mantap, maka pihaknya yakin arus barang dan jasa dari dan ke Simeulue akan semakin banyak.

"Dengan demikian, bila sekarang hanya cukup dilayani oleh satu kapal cepat, maka esok tidak tertutup kemungkinan harus dilayani 2 atau 3 kapal cepat. Untuk itu, marilah kita secara bersama-sama bahu membahu mengisi pembangunan daerah yang kita cintai ini, khususnya Kabupaten Aceh Selatan. Sekarang Aceh Selatan bukan lagi Aceh ketelatan, kita buang jauh-jauh pameo ini," ujarnya.

Sebab Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dewasa ini, sedang gencar-gencarnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, guna mewujudkan kabupaten ini menjadi kabupaten terdepan, minimal terdepan dalam wilayah barat selatan aceh," kata Sama Indra.

Salah satu buktinya, sambung Bupati, Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Labuhanhaji adalah satu-satunya PPI Samudera di wilayah Barat Selatan Aceh dari dua lainnya di Provinsi Aceh yakni di Idi, Kabupaten Aceh Timur dan Lampulo, Kota Banda Aceh.

"Prioritas daerah terhadap pemanfaatan hasil laut dan perikanan sangat signifikan dan serius dilakukan. Begitu juga terhadap sektor pertanian, perkebunan dan industri. Rehabilitasi tanaman pala juga menjadi prioritas dilakukan selama ini dengan harapan agar dapat memberikan dampak secara signifikan bagi kemakmuran masyarakat," katanya.

Selama ini pelayaran ke Sinabang dari daratan Aceh (Labuhanhaji dan Singkil) maupun sebaliknya, dilayani dua Kapal Feri yaitu KMP Teluk Sinabang dan KMP Labuhanhaji. Harga tiket Kapal Feri untuk kelas ekonomi Rp42.000, kelas bisnis Rp55.000, dan VIP Rp65.000 per penumpang.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015